Bacaan 1: Yes 58:9b-14
Injil: Luk 5:27-32
Di dunia ada banyak tipe sifat manusia, ada yang baik, sopan, jujur, suka menipu, culas, arogan dan sebagainya masih banyak lagi. Orang arogan mirip ke arah sombong, merasa superior (merasa diatas orang lain dalam segala hal) dan merasa paling benar.
Menghadapi orang Arogan tidak perlu emosi, sebab hanya merugikan diri sendiri. Ada cara elegan yang bisa dilakukan seperti:
- Jangan membalas dengan sikap arogan.
- Berbicara dan merespon secukupnya.
- Sampaikan dengan jujur jika sikapnya sudah melebihi batas.
Sepertinya, Tuhan Yesus menggunakan cara-cara ini. Ia tidak mau berkonfrontasi dengan orang-orang Farisi yang mungkin malah akan merugikan-Nya sendiri.
Orang Farisi memang dikenal sebagai orang-orang yang ketat dalam menjalankan perintah agama dan Taurat. Namun pelaksanaannya dalam hidup sering jauh dari pengetahuan agamanya. Disini mereka jatuh dalam kesombongan iman, merasa lebih suci dari yang lain dan gampang menuduh orang sebagai pendosa.
Yesus hanya menjawab singkat namun cukup menohok, apa yang menjadi keberatan orang-orang Farisi itu:
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Dalam hal ini, Nabi Yesaya sebetulnya sudah memperingatkan mereka yang arogan dan suka “sok-sokan” merasa paling agamis. Mereka yang rajin beribadah namun dalam keseharian masih sombong.
Padahal kata ibadah dalam Bahasa Ibrani (abodah, ebed) adalah abdi, hamba.
Jadi seharusnya menghamba, berserah penuh dan melakukan apa yang dikehendaki-Nya, berbakti pada Allah bukan malah jadi bos. Maka orang yang tulus dan memahami arti beribadah menurut Yesaya seharusnya:
- Tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamanya
- Tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah
- Berbagi pada orang lapar
- Melepaskan orang tertindas
- Menghormati Hari sabat
Jika ini bisa dilaksanakan dengan baik maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan memberikan kelegaan dan senantiasa memberi kekuatan.
Pesan hari ini
Apakah kamu juga sering menjumpai arogansi iman dari orang lain?
Tuhan Yesus dan Nabi Yesaya telah memberi teladan bagaimana harus menghadapinya.
“Kelimpahan melahirkan kesombongan.”