“Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” (Mat 2, 12)
SAMPAI sore ini, saya masih bisa mengikuti kisah-kisah perjalanan teman-teman alumni SMP PL Boro yang kembali ke Jakarta dan juga perjalanan banyak orang yang kembali ke tempat kerjanya.
Banyak orang menggunakan kendaraan pribadi dan menyusur beberapa jalur utama, yakni jalur jalan utara, tengah atau selatan. Apapun jalan pilihannya, mereka akan mempertimbangkan soal hambatan, kepadatan atau kemacetan yang selalu terjadi. Begitu ada informasi dari rekan tentang kemacetan di daerah tertentu, banyak orang segera berbalik atau berputar untuk mencari jalan alternatif yang lain. Mencari jalan yang lain diambil banyak orang untuk menghindari kemacetan dan hambatan di dalam perjalanan.
Tiga orang Majus dari timur juga pulang ke negara asalnya melalui jalan lain. Mereka tidak kembali melalui jalan yang pernah dilaluinya, pada saat mereka berangkat. Mereka mengambil jalan lain agar tidak berjumpa dengan Herodes beserta seluruh kelompoknya.
Herodes yang merasa tersaingi dengan lahirnya Raja yang baru; Herodes yang punya niat jahat untuk menghabisi Anak yang baru lahir itu. Tuhan memperingatkan tiga orang Majus agar menghindari orang yang jahat.
Kejahatan tidak harus selalu dihadapi dan dilawan secara frontal, tetapi juga bisa dihindari, disingkiri atau dijauhi. Tuhan mengingatkan mereka bertiga melalui mimpi.
Kapan dan dengan cara apa, Tuhan mengingatkan diriku untuk menghindari dan menjauhi sesuatu yang jahat? Teman-teman selamat sore dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)