ALAM raya ini tercipta dalam hitungan waktu dan keberlangsungan. Boleh percaya atau tidak, ya silakan. Namun menurut ilmu bumi dan antariksa, nun jauh di sana ada sistem tata surya. Menurut sistem ini, planet bumi kita ini merupakan salah satu anggota sistem tata surya itu. Diperkirakan planet bumi ini sudah berumur kira-kira 600 milyar tahun.
Teori sistem tata surya dimana matahari sebagai pusat alam semesta diedari oleh sembilan planet disebut dengan istilah nebula atau Teori Kabut Asal. Adalah Immanuel Kant dan Laplace di akhir abad ke-19 yang pertama kali melansir gagasan ini. Kemudian, gagasan cermerlang mereka disempurnakan oleh CF Wiszacker (1944) dan kemudian oleh Gerald P. Kuiper (1951) hingga kemudian muncul Teori Kondensasi.
Asal mula planet bumi
Menurut teori ini, tahap-tahap pembentukan sistem tata surya kita adalah sebagai berikut. Mulanya, hanya ada kabut dan gas berisi helium dan hidrogen. Sebagian terbesar kabut asal atau gas ini hilang ke dalam jagat raya; sementara sisanya mendingin.
Karena mendingin, zat ini menyusut dan mulai berputar hingga akhirnya membentuk bulatan cakram. Dalam perjalanan waktu, rotasi ini berjalan semakin cepat hingga sebagian zat mulai terlepas dari induknya dan ikut berputar pada porosnya sendiri.
Zat-zat yang terlepas dan berputar sendiri inilah yang kemudian menjadi planet-planet. Induknya menjadi Matahari. Planet-planet itu “terikat” oleh Matahari lantara masih mengandung zat-zat bawaan dari Matahari. Planet-planet ini berputar, mendingin dan karena punya massa sendiri, mereka bisa bertahan terhadaip “tarikan” Matahari sehingga akhirnya jadilah planet-planet ini mengelilingi Matahari.
Hingga detik ini, tak seorang pun berani “membantah” kebenaran alami bahwa Matahari merupakan “bintang raksasa” yang tak pernah padam dengan 9 pengiring setianya yang berjalan berputar mengelilinginya….entah sampai kapan?
Menghitung perjalanan waktu
Sistem perhitungan waktu seperti ukuran detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan abad sebenarnya didasarkan pada perputaran benda-benda angkasa ini. Ada bangsa yang mendasarkan perhitungan waktunya pada perputaran matahari (Tahun Matahari); lainnya menghitung waktu berdasarkan perputaran bulan (Tahun Bulan) dan bahkan ada masyarakat lain mendasarkan perhitungan waktunya pada perputaran bumi (Tahun Dunia).
Perputaran yang dipenggal-penggal manusia jadi detik, menit, jam dan seterusnyan dinamakan tempo. Sedangkan perjalanan waktu secara liniar terus-menerus tidak putus-putusnya dinamakan durasi. Tempo yang sudah pernah dihitung manusia hingga hari ini, sudah berlangsung selama 2011 tahun.Sementara, durasi adalah keberlangsungan abadi, Alpha dan Omega. (Bersambung)
Kuluhun, Dili, Timor Leste, 15 Juni 2011
Prisco Virgo, tak lain adalah Romo FX Primus Djuki SVD yang sekarang tinggal menetap di Biara Soverdi St. Arnoldus, Dili, Timor Leste.
Terima kasih.
Salam dari Dili, Timor-Leste.