Bacaan 1: 2Kor 11:18. 21b-30
Injil: Mat 6:19-23
Suster Mary Joseph sebelumnya dikenal sebagai Ann Russell Miller, seorang sosialita tajir dari San Fransisco. Sebelum menjadi suster, menikah dengan seorang pengusaha sukses. Dari perkawinannya, Ann memiliki 10 anak dan 28 cucu.
30 tahun pertama dalam hidupnya dia habiskan untuk dirinya sendiri, 30 tahun berikutnya ia habiskan untuk anak-anak dan cucu-cucunya. Lalu umur 61 tahun menjadi biarawati dan pada umur 92 tahun ia meninggal dunia. Bisa dikatakan 30 tahun sisa hidupnya untuk Tuhan.
Sebagai orang kaya, ia memiliki segalanya, dan kehidupannya pun gemerlap.
Namun saat umur 61 tahun ia mengatakan “cukup” untuk duniawinya.
Pada pesta ulang tahunnya yang ke-61 ia mengundang 800 tamu di Hotel Hilton, San Fransisco dan menyampaikan salam perpisahan kepada teman dan keluarganya.
Keesokan harinya, ia terbang ke Chicago untuk hidup di sebuah biara susteran Karmel, sebagai Suster Mary Joseph.
Biara Karmel sangat ketat dan membatasi para biarawatinya untuk berhubungan dengan dunia luar.
Harta duniawi baginya tidak ada artinya, Suster Mary Joseph pada akhirnya meninggalkan kehidupan gemerlapnya dan memilih dalam kesunyian pertapaan di biara Karmel untuk mengumpulkan harta surgawi.
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Demikian pesan yang disabdakan Tuhan Yesus bagi para pengikut-Nya.
Menyadari akan kelemahan dan kerapuhan sebagai manusia, membuat kita lebih mengandalkan kekuatan dan rahmat Tuhan.
“Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.”
Demikian pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang saat itu sedang mendiskreditkannya sebagai pengajar yang tidak berkualitas.
Berbagai kesusahan, penganiayaan dan kehidupan penjara telah ia lewati dan hanya kekuatan Tuhan Yesus-lah yang mengijinkannya melewati semua kejadian itu. Sebagai manusia lemah mungkin ia tidak akan mampu melewatinya.
Pesan hari ini
Konsisten dalam panggilan hidup adalah salah satu cara untuk mengumpulkan harta surgawi.
Kuasa Tuhan senantiasa bekerja dalam kelemahanku.
“Anugerah-Ku cukup bagimu, apabila engkau lemah, kuasa-Ku menjadi sempurna di dalam engkau.”