Bacaan 1: Rm 10:9 – 18
Injil: Mat 4:18 – 22
MENDENGARKAN adalah sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan sebenarnya. Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rankin pada tahun 1929, dengan responden orang dewasa menunjukkan sebanyak 45% kegiatan yang dilakukan setiap hari adalah mendengarkan.
Kemudian penelitian yang sama oleh Barker 1980, dengan responden mahasiswa menunjukkan mendengar merupakan 53% kegiatan yang dilakukan setiap hari.
Dengan periode yang berbeda dan topik yang sama, ternyata hasilnya tak jauh berbeda.
“Tuhan memberi kita satu lidah dan dua telinga, jadi kita dapat mendengarkan dua kali lebih banyak dari pada kita bicara.”
Bacaan-bacaan hari ini membahas bagaimana seseorang harus mendengarkan supaya bahagia. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma mengatakan,
“Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”
Memberitakan dan mendengarkan adalah kombinasi yang pas dalam pewartaan, dan mereka yang mau mendengarkan akan mendapatkan kebahagiaan. Seperti ada tertulis dalam Kitab Suci, “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.” Orang yang tidak malu berarti mearasakan kebahagiaan.
St. Andreas menanggapi panggilan Tuhan Yesus bersama Simon, Yakobus dan Yohanes karena mereka mau mendengarkan-Nya. Menjadi Bahagia Karena Mendengarkan Konsekuensi dalam mendengarkan panggilan Tuhan adalah keterbukaan, kesederhanaan dan iklas meninggalkan segala-galanya. Mereka tanpa mengajukan syarat, mau mendengarkan dan menanggapi panggilan Tuhan untuk mengikuti-Nya sebab percaya bersama-Nya akan bahagia.
Sebagai nelayan, mereka akan diubah fungsinya. Dari menjala ikan menjadi penjala manusia. Tuhan akan menggunakan keahlian mereka sebagai penjala untuk menjala orang-orang tersesat.
Pesan hari ini
Setiap orang dipanggil untuk ikut terlibat dalam karya misi keselamatan Allah. Sama seperti St. Andreas, saya dan kamu pun dipanggil untuk mewartakan sukacita karya keselamatan Allah.
Namun masalahnya, apakah saya mau mendengarkan dan terbuka pada panggilan kemuridan tersebut.
Mau bahagia?
Maka mendengarkanlah agar tidak dipermalukan Tuhan.
“Saat kamu menetapkan pikiran untuk mencapai sesuatu, kamu harus memberi kesempatan dirimu sendiri untuk menyelesaikannya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”