Menjadi Hamba Bermartabat

0
525 views
Hamba yang tak mau mengampuni, by Rembrandt Harmensz. van Rijn

MANUSIA cenderung ingin bebas. Tidak seorang pun bercita-cita menjadi pembantu atau pelayan; apalagi hamba. Status itu membuatnya tergantung pada sang tuan (majikan); tidak bebas.

Dalam Injil hari ini (Lukas 17: 7-10), Yesus berbicara tentang hak tuan dan kewajiban hamba. Tuan itu punya hak untuk dilayani (Lukas 17: 8). Setelah dilayani pun, dia tidak wajib berterima kasih kepada hambanya (Lukas 17: 9).

Kewajiban seorang hamba adalah melayani tuannya. “Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum.” (Lukas 17: 8).

Tuan itu diutamakan, sedang hamba belakangan (Lukas 17: 8).

Setelah selesai melayani, hamba itu tidak boleh mengharapkan ucapan terima kasih. Bukankah melayani tuannya itu tugas utama seorang hamba? Yang boleh dikatakan hanyalah, “Kami ini hamba-hamba tak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” (Lukas 17: 10).

Siapakah tuan itu? Dilayani, tetapi tidak berterima kasih. Siapa pula hamba itu? Dia melayani dalam keadaan lelah (Lukas 17: 7) dan menyelesaikan pelayanannya dengan baik, tetapi tidak menerima ucapan terima kasih.

Tuan itu adalah Tuhan Yesus, Sang Kasih. Sedangkan hamba adalah para pengikut-Nya. Setiap orang Kristiani itu hamba Tuhan. Entah dia pejabat entah dia rakyat; entah dia raja entah rakyat jelata; keduanya hanyalah pelayan Tuhan.

Tugas semua orang Kristen adalah melayani Kasih. Artinya, mewujudkan kasih dalam relasinya dengan Tuhan dan sesama.

Itulah hakikat dan tugasnya. Mereka yang telah berhasil menunaikan tugas itu tidak melakukan sesuatu yang istimewa sama sekali.

Namun pelayanan itu tidak sia-sia. Ingatlah sabda Yesus, “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15: 15).

Siapa setia mengabdi kepada-Nya tidak hanya menjadi hamba bermartabat, tetapi menjadi sahabat-Nya.

Selasa, 8 November 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here