Menjadi Ikan yang Baik dan Layak di Hadapan Tuhan

0
44 views
Ilustrasi: Menjala ikan (Mathias Hariyadi)

Kamis 1 Agustus 2024.

  • Yer. 18:1-6.
  • Mzm. 146:2abc.2d-4.5-6.
  • Mat. 13:47-53

PADA era modern ini, kita tampak terpecah satu sama lain dalam kehidupan.

Perpecahan tersebut terjadi karena beberapa faktor, mulai politik, agama hingga tempat kerja.

Sekarang ini keberagaman sering menjadi penyebab perpecahan. Padahal, keberagaman menjadikan hidup kita lebih berwarna. Saling memahami pun akan membuat kita dapat hidup berdampingan dengan harmonis.

“Saya masih harus berbagi waktu, antara pekerjaan dan pelayanan untuk Gereja,” kata seorang ibu guru.

“Saya tumbuh di tempat ini dan hidup keagamaanku dibentuk dan dibina di gereja ini. Maka saya ingin anak-anak mendapatkan pendampingan yang baik, minimal seperti waktu saya kecil. Ada sukacita dan gembira dalam kegiatan di gereja.

Setiap hari, saya tidak hanya mengajarkan pelajaran akademik kepada murid-muridku. Tetapi saya selalu berusaha mendemonstrasikan nilai-nilai Kristiani melalui tindakan dan sikapku. Saya ingin anak-anak bangga dan percaya diri akan identitas mereka sebagai pengikut Kristus.

Dan setiap hari Sabtu, saya mengajak anak-anak yang ada di sekitar gereja untuk membersihkan gereja dan lingkungan sekitarnya. Dengan cara ini, saya hanya berharap anak-anak punya kecintaan dan rasa memiliki terhadap Gereja,” syering ibu guru itu.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Kerajaan Surga itu seperti jala yang ditebarkan ke dalam air dan menjaring berbagai jenis ikan. Ketika jala itu penuh, mereka menariknya ke pantai, lalu duduk dan memilah ikan yang baik ke dalam peti, tetapi membuang yang buruk.”

Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajari kita bagaimana Kerajaan Surga akan menyaring dan memisahkan yang baik dari yang jahat pada akhir zaman.

Gambaran tentang jala yang dipasang di laut dan menangkap segala jenis ikan, menggambarkan bagaimana Kerajaan Surga bekerja.

Kerajaan Allah itu menyertakan berbagai macam orang dari berbagai latar belakang. Ketika jala diangkat, ikan-ikan tersebut harus dipilih: yang baik dipisahkan dan yang buruk dibuang.

Kita tidak hanya dipanggil untuk menjadi bagian dari jala, tetapi juga harus berusaha menjadi ikan yang baik dan layak di hadapan Tuhan.

Maka tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali hidup dengan benar, berusaha memahami ajaran Kristus, dan siap menghadapi pemisahan yang akan terjadi pada akhir zaman.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku telah menjadi ikan yang baik dalam kehidupan ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here