Jumat, 2 September 2016
Jumat Pertama
Pekan Biasa XXII
1Kor 4:1-5; Mzm 37:3-6.27-28. 39-40; Luk 5:33-39
Yesus bersabda, “Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.”
DALAM Injil hari ini, Yesus Kristus bersabda kepada para ahli Taurat dan kaum Farisi, “Anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.” Ia menantang mereka untuk memiliki paradigma (wawasan) baru dalam menerima Dia. Inilah pelajaran yang dapat kita petik dari sabda-Nya hari ini.
Menerima dan mengikuti Dia dan “Kabar Baik”-Nya sesungguhnya, kita perlu menjadi ciptaan baru. Kita harus meninggalkan “diri kita yang lama” agar menjadi “ciptaan baru” dalam Yesus Kristus (bdk. Kolose 3:9-10). Itulah makna sabda Yesus tentang “anggur baru” dan “kantong yang baru”.
Sesungguhnya, Adorasi Ekaristi Abadi laksana kantong baru untuk mengikuti Yesus Kristus. Di sana kita mengambil langkah baru untuk meninggalkan diri kita yang lama untuk menyembah Yesus Kristus dengan penuh kasih, Yesus Kristus yang selalu menantang kita untuk membarui hidup kita. Apakah kita siap menjadi kantong-kantong anggur yang baru dalam mengikuti Kristus?
Tuhan Yesus Kristus, dalam hidup kami sehari-hari, kami mudah gelisah menghakimi secara kasar, bahkan pada umat lain di Gereja yang tidak melakukan hal-hal yang kami lakukan. Kadang kami menghakimi sesama dengan tolok ukur yang salah seperti para ahli Taurat dan Farisi. Terima kasih atas undangan-Mu pada kami untuk menjadi ciptaan baru dalam Dikau. Bantulah kami untuk selalu fokus dalam mengikuti Dikau dari pada menghakimi sesama. Anugerahilah kami rahmat untuk menghayati hidup Gereja yang dibangun dari Ekaristi dan Adorasi dengan kasih dan penuh semangat. Ubahlah kami menjadi ciptaan baru kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)