Menjadi Katolik Harus Taat

0
318 views
Pertemuan Bapak Ignatius Kardinal Suharyo dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Bacaan 1: Kel 40:16-21. 34-38

Injil: Mat 13:47-53

Dalam sebuah pertemuan Bapak Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu lalu, beliau mengatakan,

“…umat Katolik adalah umat yang teratur dan taat hukum. Kami memiliki sistem tersendiri yang dapat mencegah umat Katolik melanggar hukum,…”

Taat, merupakan sikap injili yang diajarkan Tuhan Yesus dan dapat dijumpai dalam Kitab Suci.

Umat katolik harus taat pada hirarki Gereja di dunia, di bawah kepemimpinan Paus. Taat kepada Allah dan Gereja dengan mengimplementasikan ajaran-ajaran Tuhan Yesus, Sepuluh Perintah Allah, Lima Perintah Gereja, Hukum Kasih, ajaran-ajaran Bapa Gereja dan sebagainya.

Dalam perikop bacaan pertama, bisa ditemukan kalimat tentang ketaatan Musa dalam menjalankan perintah-Nya sebanyak tiga kali. Mengindikasikan sesuatu yang penting.

“Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya.”

Bangsa Israel yang dipimpinnya pun juga menunjukkan ketaatan dalam perjalanan keluar dari Mesir. Ketika awan naik dari “Kemah Suci” mereka melakukan perjalanan dan ketika awan menaungi “Kemah Suci” mereka beristirahat.

Awan yang menaungi “Kemah Suci” sebagai indikator kebersamaan Tuhan dengan mereka sebagai pemimpin perjalanan menuju “Tanah Terjanji”.

Dalam sebuah pengajaran-Nya tentang hal Kerajaan Surga, Tuhan Yesus meminta ketaatan para murid dalam menjalani kehidupan sebagai kristiani.

Para pengikut-Nya hanya bertugas menjala manusia sebanyak mungkin, tak peduli orang baik maupun orang jahat. Tugas pemisahan di akhir zaman akan dijalankan oleh para Malaikat-Nya. Hal ini sangat jelas tertulis dalam perikop hari ini dan harus ditaati.

Manusia tidak punya kewenangan menghakimi orang jahat, karena itu merupakan kewenangan Allah melalui para Malaikat-Nya.

“…Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

Para pengikut-Nya, diharapkan juga taat melakukan ‘discernment’ manakah yang mempunyai nilai di antara harta yang baru dan yang lama. Mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang harus dijauhi.

Pesan hari ini

Sebagai katolik memang tidak perlu mempertanyakan demokrasi dalam Gereja karena yang ada hanya taat pada Tuhan Yesus, Allah Putera melalui para pembantunya di dunia dibawah kepemimpinan Paus.

“Tidak perlu banyak belajar untuk menjadi katolik dan kebenaran Alkitab. Kamu hanya membutuhkan kejujuran dan kesediaan untuk menaati Tuhan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here