“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16: 15).
Itulah sabda Yesus kepada kesebelas murid setelah kebangkitan-Nya.
Melalui injilnya, Markus menegaskan salah satu tugas atau tantangan besar bagi para murid, yakni mengikuti jejak Yesus.
Mereka mesti memenuhi tanggung jawab sebagai misionaris yang mewartakan kabar gembira (Injil) kepada semua orang.
Dengan demikian, mereka ikut serta mendirikan Kerajaan Allah di muka bumi.
“Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Markus 16: 20).
Markus tidak hanya menuliskan perintah Yesus itu. Dia sendiri melaksanakannya dengan menulis injil. Berkat tulisannya, kita semua mengenal Yesus.
Injil yang ditulisnya paling pendek dan sederhana, namun dijadikan sumber oleh Lukas dan Matius dalam penulisan injil mereka.
Dalam Injilnya, Markus menegaskan bahwa setiap pengikut Yesus dipanggil untuk mengikuti semangat Yesus yang berkorban dan membagikan semangat itu.
Seperti Yesus menerima salib dan melalui wafat-Nya masuk ke dalam kemuliaan, demikian pula para pengikut-Nya mesti memanggul salib mereka masing-masing untuk mengambil bagian dalam kemuliaan-Nya.
Dahulu, dalam situasi dan kondisi yang amat terbatas Santo Markus menuliskan berita gembira itu dan membuat banyak orang mengenal dan percaya kepada Yesus.
Kini, dalam dunia yang amat modern media sosialnya, orang Kristen dipanggil untuk melakukan yang sama.
Lewat pelbagai media yang tersedia, mereka bisa melakukannya. Umat diharapkan tidak hanya menjadi pembaca dan pendengar sabda, melainkan pewarta dan pelaksana.
Semua orang Kristen, sesuai dengan kemampuan dan keterbatasannya dipanggil menjadi misionaris. Tidak perlu berkecil hati melihat kelemahan dirinya. “Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Markus 16: 20).
Selasa, 25 April, 2023
Pesta Santo Markus, Pengarang Injil