Senin, 19 September 2016
Pekan Biasa XXV
Ams 3:27-34; Mzm 15:2-5; Luk 8:16-18
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.”
DALAM Injil hari ini Yesus Kristus memanggil kita menjadi pembawa pelita. Ada dua fungsu pembawa pelita dalam kegelapan.
Pertama, pembawa pelita menebarkan cahaya hingga siapa pun yang bersamanya dapat berjalan dengan yakin, tanpa tersandung dalam kegelapan. Kedua, kita bisa melangkah tanpa membuang waktu untuk merasa tak aman dan ragu-ragu hingga kita dapat berjalan dengan selamat.
Yesus Kristus juga bersabda, “Barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil.” Sabda itu jelas menunjuk pada pembawa pelita yang berhasil rombongan teman-temannya. Ia akan dipercaya dengan tanggungjawab lebih.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita belajar untuk menyadari tugas kita sebagai pembawa pelita dalam perjalanan menuju hidup abadi. Apakah kita setia menghidupi api iman dalam bersaksi tentang kasih-Nya? Apakah kita takut membiarkan cahaya iman kita bersinar?
Tuhan Yesus Kristus bantulah kami menjadi pembawa pelita yang bijaksana di tengah dunia sekular ini dengan iman pada-Mu. Sinarilah budi dan hati kami untuk menempuh jalan-Mu yang membawa kami pada sukacita abadi. Berilah kami iman yang teguh kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)