Menjadi Penabur Damai Sejahtera

0
994 views

Kamis, 01 Oktober 2015
Pesta St. Theresia Lisieux, Pelindung Karya Misi
Yes 66:10-14b; Mzm 131:1.2.3; Luk 10:1-12

Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. (Luk 10:1)

DALAM Injil – juga yang kita baca hari ini – Yesus Kristus seringkali menggunakan gambaran tentang panenan untuk menggambarkan Kerajaan Allah di bumi. Panenan itu adalah buah karya dan proses pertumbuhan. Itu dimulai dari menaburkan benih, pertumbuhan menjadi matang, dan kemudian memetik buah panenan itu.

Yesus Kristus berkenan mengajarkan kepada kita bahwa sabda Allah bertumbuh laksana benih yang ditaburkan dalam diri kita. Sabda-Nya ditaburkan dalam hati kita yang siap menerima dan mendengarkannya dalam iman dan ketaatan, dan ambil bagian dalam buah berlimpah itu dalam hidup kita dan sesama.

Yesus Kristus juga memanggil kita menjadi penabur benih sabda Allah yang penuh damai dan belas kasihan; bukan yang mengancam apalagi menghancurkan. Seperti Yesus datang untuk menebus dosa kita dengan mengorbankan hidup-Nya sebagai Anak Domba sembelihan, demikianlah kita mesti membalas dengan rela mempersembahkan hidup dengan penuh syukur dan rendah hati demi pelayanan bagi-Nya dan bagi sesama.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita bersembah sujud pada Yesus Kristus yang memberikan hidup-Nya bagi kita hingga kita beroleh hidup dalam kelimpahan rahmat-Nya dalam Dia. Kita mesti tekun berkarya bukan untuk mendapat sesuatu melainkan untuk melayani sesama dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Tuhan Yesus Kristus, Engkau berkenan berkarya dalam dan melalui kami demi kemuliaan-Mu. Engkau membagikan sabda-Mu dan mengutus kami untuk mewartakannya kepada sesama. Semoga kami menjadi saksi sukacita kebenaran Injil dengan kata dan hidup kami kepada sesama selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here