Menjadi Peziarah Sejati

0
356 views
Gua Maria Tritis - Peserta KLN.

BANYAK yang melukiskan hidup ini sebagai perjalanan. Peziarahan. Semua orang yang hidup, baik yang bisa berjalan maupun tidak, berziarah.

Setiap peziarahan punya tujuan yang pasti.

Demikian pula peziarahan orang-orang Kristiani. Sabda Tuhan pada Minggu XIX Tahun C berbicara tentang hal itu.

Bacaan pertama (Kebijaksanaan 18: 6-9) menegaskan bahwa nenek moyang bangsa Israel dibebaskan dari Mesir untuk berziarah menuju tanah terjanji.

Bacaan kedua (Ibrani 11: 1-2.8-19) menampilkan Abraham yang harus berziarah menuju tempat yang Tuhan sediakan.

Sedangkan, Injil (Lukas 12: 32-48) menegaskan bahwa Tuhan Allah telah memberikan Kerajaan-Nya kepada kawanan kecil (mereka yang beriman kepada-Nya).

Itulah tujuan peziarahan mereka.

Ketiga bacaan menegaskan sikap apa yang mesti dilakukan para peziarah.

Pertama, berpegang pada sumpah (perjanjian) dan berbesar hati (Kebijaksanaan 18: 6). Mereka telah menempuh jalan dan menuju tempat yang benar. Tak perlu ragu!

Kedua, Abraham dan peziarah iman mesti meninggalkan tanah airnya untuk menuju ke tanah air yang lebih baik, yakni tanah air surgawi (Ibrani 11: 16). Mereka tidak akan berbalik; pulang kampung (Ibrani 11: 15). Tidak perlu balik kucing!

Ketiga, Yesus bersabda, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberi kamu Kerajaan-Nya.” (Lukas 12: 32).

Tujuan peziarahan hidup sudah disediakan Tuhan. Tidak perlu lagi bertanya-tanya!

Bukan hanya itu, Tuhan akan melayani para peziarah yang setia dan selalu berjaga waktu mereka tiba di rumah surgawi (Lukas 12: 37). Sungguh mereka yang beriman kepada Tuhan dalam atau lewat Yesus adalah peziarah yang dipenuhi berkah.

Tidak ada yang kurang.

Lalu, apa yang harus membuat peziarahan itu berat?

Harta benda dunia yang membuat orang melekat kepadanya.

“Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Lukas 12: 33-34).

Siapkah aku menjadi peziarah sejati?

Minggu, 7 Agustus 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here