Menjadi Saluran Kebajikan

0
382 views
Ilustrasi: Berbuat kebajikan dengan berbagi sembako.

Senin, 1 Agustus 2022

  • Yer. 28:1-17.
  • Mzm. 119:29,43,79,80,95,102.
  • Mat. 14:13-21.

MASALAH ada yang berat dan ringan. Namun, orang bisa merasa terpuruk oleh masalah yang tergolong ringan. Artinya, bukan masalah besar yang harus disingkirkan dari hidup ini, karena itu tidak mungkin dilakukan.

Akan tetapi, kita perlu membangun kekuatan mental dalam menghadapi berbagai persoalan dalam hidup ini.

Langkah paling awal adalah dengan menolak merasa terpuruk apa pun masalah kita.

Kita harus mempertahankan posisi kita supaya lebih tinggi dari masalah itu, bukan justru membiarkan masalah menekan kita habis-habisan.

“Jangan malah menganggap pekerjaan sebagai tambahan masalah,” kata seorang bapak.

“Jadikan bekerja sebagai kegiatan untuk menyalurkan fokus dan energimu pada hal-hal yang positif dan produktif,” lanjutnya.

“Daripada kamu melarikan diri ke hal-hal yang negatif, lebih baik jadikan pekerjaan sebagai panggilan untuk hadir sepenuh hati, sepenuh budi, sepenuh rasa,” ujarnya.

“Waktu saya mengalami kekecewaan dengan teman sekantor rasanya ingin lari dan pindah divisi atau bahkan tempat kerja,” kisahnya.

“Namun pikiran itu segera saya hentikan karena dimana pun saya berada masalah pasti akan terjadi,” lanjutnya.

“Maka saya mengalihkan pikiran untuk menghindar itu dengan melakukan apa saja yang bisa membantu saya bekerja dengan baik dan menjalin kerjasama dengan yang lain,” sambungnya.

“Sejak saat itu, bukan saja masalah mulai bisa diatasi namun muncul kepuasan diri bisa bekerja dengan baik,” sambungnya lagi.

“Ketika saya tidak hanya fokus pada masalah yang ada, hidup bisa saya jalani lebih ringan dan terarah pada kebaikan,” tegasnya.

“Namun demikian, masalah pribadi pasti tetap sesekali membayangi kita. Kita tidak dapat sepenuhnya melupakan masalah itu karena kita juga harus memikirkan cara untuk mengatasinya,” lanjutnya.

“Saya tidak pernah ingin masalah itu lebih besar dari diri saya, karena saya yakin Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian di luar batas kemampuan saya,” imbuhnya.

“Semua akan semakin baik manakala kita mau bekerja sama dengan Tuhan, seberat apa pun masalah yang kita alami pasti bisa diselesaikan dengan baik,” tuturnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata:

“Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.”

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.”

Yesus memberi contoh kepada para murid bagaimana seharusnya mereka bersikap dalam menghadapi permasalahan yakni orang-orang yang membutuhkan perhatian dan bantuan.

Peristiwa penggandaan roti yang dilakukan Yesus mulai dari apa yang sudah ada.

Ucapan syukur atas segala potensi yang ada menjadi berkat penggandaan untuk menyelesaikan masalah yakni memberi makan bagi mereka yang lapar.

Masalah memang dapat menyedot seluruh energi kita hingga kita tidak bisa melihat jalan keluar dari situasi yang ada.

Semoga kita mampu menjadi tanda cinta kasih Allah yang murah hati dan berbelaskasih terhadap sesama yang menderita, lapar dan sakit meski diri kita tidak terlepas dari aneka permasalahan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mau menjadi saluran kasih Tuhan meski banyak kesulitan yang tengah aku hadapi?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here