Home BERITA Menjadi Tanah yang Baik

Menjadi Tanah yang Baik

0
396 views
Ilustrasi: Benih jatuh di pinggir jalan, tempat berbatu, semak duri dan tanah yang baik by dwellingintheword

Minggu 16 Juli 2023.

  • Yes. 55:10-11.
  • Mzm. 65:10abcd,10e-11,12-13,14.
  • Rm. 8:18-23.
  • Mat. 13:1-23.

SEMUA benih dapat tumbuh di dalam beragam jenis tanah, namun ada jenis tanah yang membuat benih tidak dapat bertahan atau menghasilkan buah.

Salah satu jenis tanah di mana benih, yang sekalipun pada awalnya cepat, segera tumbuh, namun pada akhirnya tidak dapat bertahan adalah benih yang jatuh ke tanah yang berbatu-batu.

Penyebab benih tidak dapat bertahan di sana adalah karena batu-batu tidak memungkinkan benih untuk berakar sehingga dapat menyerap air. Seperti yang kita lihat, tanah yang berbatu-batu.

Hanya tanah yang penuh humus bisa menumbuhkan benih dengan baik. Tanah disebut tanah yang baik, jika tanah tersebut mengandung humus hingga benih yang ditanam di atasnya bisa hidup dan bertumbuh subur.

Untuk menjadikan tanah itu menjadi tanah yang baik, perlu usaha yang terus menerus, mencampur tanah dengan kotoran hewan atau daun-daun yang sudah membusuk, hingga lapisan tanah ada humusnya.

Demikian juga hati kita bisa menerima sabda Tuhan dengan baik jika ada kerendahan hati. Kerendahan hati atau humility berasal dari kata humus (Latin) artinya bumi atau tanah. Jadi kerendahan hati maksudnya adalah menempatkan diri dengan tepat berhadapan dengan sabda Tuhan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian

“Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.”

Tidak ada pohon yang berbuat dengan instan begitu ditanam, tetap ada proses yang harus dialami dan dihadapi.

Benih (firman) harus ditanam di lahan (hati) yang tulus dan mau menerimanya, benih yang ditanam harus mengalami perubahan untuk menjadi tunas.

Lahan harus dipupuk dan disiram sehingga tunas bertumbuh dengan baik.

Pertumbuhan dan pemeliharaan yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula.

Tentu dalam proses itu akan banyak tantangan yang dihadapi (hama, cuaca, dll).

Buah yang baik akan memberi gizi dan kesehatan bagi orang yang menikmatinya.

Maka buah iman pengikut Yesus yang baik dan benar juga akan mendatangkan sukacita dan berkat bagi orang lain yang ada di sekitarnya.

Pengikut Yesus yang berbuah adalah orang yang mau mendengar firman Tuhan, mengerti akan perintah Tuhan dalam firman-Nya dan melakukan apa yang baik dan benar di hadapan manusia, maka buahnya tidak hanya akan dinikmati sendiri, namun juga orang yang ada di sekitarnya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku merawat hatiku dengan baik hingga Sabda Tuhan tumbuh subur dalam hidupku?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here