Bacaan 1: Kej 37:3-4,12-13a,17b-28
Injil: Mat 21:33-43. 45-46
Sebagai orang beriman, kita percaya manusia dan makhluk lain di bumi adalah ciptaan Tuhan. Artinya hidup kita diatur oleh Sang Pencipta, manusia tidak punya kuasa atas hidup.
Namun manusia diberi akal dan budi untuk menguasai dan mengelola bumi seisinya.
Ketika manusia mulai mengingini dunia dan hidupnya bahwa ia merasa mampu mengatur hidupnya dengan mengandalkan kekuatan sendiri maka ia telah menjauh dari Tuhan.
Salah satu sifat yang bisa menjauhkan manusia dari Tuhan adalah ketamakan. Tamak termasuk satu dari tujuh dosa pokok. Dosa yang bisa mendatangkan dosa lainnya.
Para penyewa tanah garapan kebun anggur dalam kisah perumpamaan injil terjerumus dalam sifat ketamakan. Mereka mulai menguasai lahan garapan dan tidak mau berbagi hasil dengan tuan pemilik lahan. Mereka mulai menjadi “Tuhan” atas lahan tersebut dan tidak mau diatur sang pemilik lahan.
Beberapa utusan pemilik tanah mereka siksa dan bunuh, bahkan anak tuan tanah tersebut juga dibunuh mereka. Tentu saja ini akan mendatangkan murka dari pemilik lahan.
“Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.”
Kisah perumpamaan ini, jelas mengacu kepada gambaran Israel sebagai kebun anggur milik Allah dan menyerahkan pengelolaannya kepada para pemimpin agama dan politik saat itu.
Pada akhirnya kebun anggur akan disewakan kepada orang lain (Gereja) dan umat Allah dalam Kristus agar menghasilkan buah melimpah.
“Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”
Anak-anak Yakub, terjebak ingin menjadi Tuhan atas kehidupan adik bungsu mereka Yusuf yang terbalut dalam dosa iri hati, salah satu dari tujuh dosa pokok lainnya. Allah menggunakan Ruben dan Yehuda untuk menyelamatkan Yusuf dari aksi pembunuhan.
Pada akhirnya Yusuf dijual kepada kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead seharga dua puluh syikal perak. Jika 1 syikal perak adalah 14 gram dan harga perak saat ini anggap sekitar Rp 12,000.- maka harga Yusuf adalah: 280 gr x Rp 12,000= Rp 3,360,000.-
Pesan hari ini
Saat kamu ingin menjadi Tuhan atas hidupmu sendiri maka secara tak sadar dirimu mulai menjauh dari-Nya.
“Ketamakan manusia seperti air laut, makin banyak kamu minum, akan semakin haus.”