Menjadikan Segala-galanya Baik

0
713 views

“Mereka takjub dan tercengang dan berkata, ‘Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.’”  (Mrk 7, 37)

TADI sore seorang karyawan keuskupan mencuci motornya. Kebiasaan ini dilakukan secara rutin, sehingga motornya selalu nampak bersih. Setelah mengeringkan motornya, karyawan ini mengambil kompon dan mulai menggosok bagian motor yang tergores. Bekas-bekas goresan hilang dan motor tersebut nampak seperti motor baru. Karyawan tersebut berbuat banyak hal secara rutin agar motornya tetap dalam keadaan baik.

Membuat sesuatu menjadi baik adalah tindakan yang sering dilakukan oleh banyak orang, khususnya terhadap hal-hal atau barang yang kondisinya telah rusak. Setiap orang tentu mempunyai sesuatu yang mudah rusak, seperti: perabotan rumah tangga, atap rumah bocor, perkakas dapur, barang elektronik, sarana komunikasi dan transportasi, pakaian, dsb.

Barang-barang tersebut pada awalnya baik. Kerusakan terjadi setelah barang-barang tersebut dipakai dalam waktu yang lama atau karena suatu kecelakaan. Banyak orang berusaha memperbaikinya, entah diperbaiki sendiri atau dibawa ke tukang servis. Banyak barang menjadi baik dan bagus setelah diperbaiki atau diservis. Bahkan piala yang sudah banyak tergores atau peyok bisa nampak seperti piala baru, karena diservis dan disepuh kembali.

Menjadikan segala-galanya baik kembali tentu tidak hanya terbatas pada barang-barang mati atau benda, tetapi juga bisa tertuju pada hidup manusia, seperti yang dilakukan Yesus terhadap orang tuli dan gagap. Banyak orang sering berada dalam kondisi yang tidak baik karena berbagai macam hal, seperti: cacat fisik atau jasmani, lemah mental, gangguan kejiwaan, bad mood dan BT, penyakit, kesulitan sosial ekonomi, pengungsian, dsb. Ada orang yang bisa membuat dirinya sendiri menjadi baik; ada juga orang yang membutuhkan bantuan dan pelayanan orang lain agar kehidupan mereka semakin baik.

Dalam hal apa, semangat untuk ‘menjadikan segala-galanya baik’ itu relevan bagi diriku? Apa atau siapa yang akan kujadikan lebih baik? Milikku, diriku atau orang lain?

Teman-teman selamat malam dan selamat berakhir pekan. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here