PW Hati Tersuci Santa Perawan Maria.
Yes 61:9-11 dan Luk 2:41-51
SATU hari sesudah Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus, Gereja memperingati Hati Tersuci Santa Perawan Maria. Berbicara tentang Bunda Maria, tidak bisa lepas dari Puteranya sendiri, Tuhan Yesus.
Bunda Maria telah disiapkan Allah sejak dari kandungan ibunya, agar menjadi Hawa Baru yang melahirkan Sang Penebus dunia.
Santa Perawan Maria adalah Tabut Perjanjian Baru, yang padanya Allah hadir dan menjelma menjadi manusia dan tinggal di antara kita.
Bicara tentang Hati Tersuci Bunda Maria, para penginjil memberi catatan ini: “Maria menyimpan segala perkara dalam hati dan merenungkannya” (bdk Luk 2:19, 2:51).
Kesucian hati Bunda Maria selain karena Allah yang mempersiapkan secara khusus, tetapi juga karena Bunda Maria bersatu dengan Yesus, dan dia sendiri menjadi pelaku firman.
Segala peristiwa hidupnya, selalu disimpan dan direnungkan dalam hati. Ramalan Simeon menjadi nyata dalam peristiwa salib, Bunda Maria menyaksikan sengsara dan wafat Yesus Puteranya.
Di bawah kaki salib, Bunda Maria mengulangi lagi perkataannya sendiri ketika menerima kabar dari malaikat Gabriel: “Sesungguhnya Aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38).
Bunda Maria sanggup menyelesaikan seluruh tugasnya dalam tatanan keselamatan sebagai Bunda Tuhan, karena Bunda Maria sungguh bersatu dengan Yesus dan sanggup menjaga hatinya agar tetap kudus dan tak bercela di hadapan Allah.
Bagaimana dengan kita? Hari ini kita semua diajak untuk belajar dari Bunda Maria. Belajar untuk selalu bersatu dengan Yesus, menjadi pelaku firman dan selalu menjaga hati, agar tetap suci dan tak bercela di hadapan Tuhan.
Kita juga belajar untuk menyimpan semua perkara dalam hati, dan mencari seperti apa kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup kita.
Bunda Maria tolonglah kami anak-anakmu. Amen.