DULU sekali, wilayah Kabupaten Gunung Kidul terkesan sebagai kawasan terisolir dari segala penjuru. Lantaran akses jalan bagus tidak tersedia.
Namun sekarang, kondisinya sudah sangat jauh berubah. Wilayah Kabupaten Gunung Kidul, DIY, ini semakin berkembang. Juga ikut bersolek ria. Karena di banyak lokasi -termasuk di Ibukota Wonosari – sudah banyak tempat hunian dan destinasi wisata.
Ternyata makin ke selatan, malah semakin ramai dan heboh. Banyak bangunan baru tempat hunian wisata semakin banyak bertebaran di kawasan paling kidul Pantai Selatan Jawa ini.
Berkat Jalan Lingkar Selatan (JLS)
Semua orang di sini mengakui, bahwa tersedianya Jalan Lingkar Selatan atau JLS sungguh-sungguh telah “merubah” wajah kawasan selatan Gunung Kidul ini.
JLS itu sendiri dibangun memanjang dari barat ke timur. Dari Purworejo ke Pacitan, kita tidak perlu lagi “masuk” kota Yogyakarta, tapi bisa melaju melalui rute JLS ini.
Bus besar bisa lewati JLS
Jangan takut. JLS ini punya lebar badan jalan sangat lumayan. Bus-bus besar bisa masuk jalur rute JLS ini.
Terbukti jelas di banyak spot wisata pesisir Pantai Selatan Jawa, penulis banyak melihat bus-bus besar parkir di tempat parkiran di sekitaran pantai. Rata-rata bus-bus berisi rombongan wisatawan lokal ini datang dari arah Jawa Timur.
Bukit dikepras
JLS tidak hanya mulus badan jalannya. Tapi juga menyajikan panorama indah. Ketika bukit-bukit kapur itu berhasil “dipotong” dikepras sehingga jalan itu seakan-akan bisa tembus gunung atau bukit.
Tapi JLS juga banyak pepohonan rindang yang terkesan teduh ketika pelintas sepeda motor menyusuri kawasan ini.
Misalnya dari rute Drini Hills dari arah Pantai Baron di barat menuju ke arah timur menuju Pantai Krakal, Pantai Indrayanti dan seterusnya semakin menuju arah timur.
Kalau melaju di wilayah ini dengan sepeda motor, harap tidak lupa bawa jaket. Tiupan angin pegunungan dan pantai terasa kencang menerjang badan di atas sadel motor. (Berlanjut)