Menjala Ikan

0
547 views
Ilustrasi - Menjala ikan. (Ist)

Puncta 30.11.22
Pesta St. Andreas, Rasul
Matius 4: 18-22

RUMAH saya di Banyuaeng dikelilingi oleh sungai. Lima puluh meter dari depan rumah ada sungai kecil mengalir dari Desa Barepan ke arah Klampokan.

Di sebelah barat rumah ada “pleret” bangunan irigasi yang dibuat Belanda. Masih tertulis tahun 1908. Sampai sekarang masih berfungsi baik.

Di sebelah timur rumah ada sungai mengalir dari utara menuju Desa Granting.

Sewaktu kecil saya suka mencari ikan hanya dengan “gogoh-gogoh” sudah bisa mendapat udang atau wader.

Dulu saya menjala ikan pakai sarung. Kedua ujung sarung diikatkan di pinggang. Dua ujung yang lain dipegang dengan kedua tangan.

Sebelum turun menjala, sungai diracun dengan akar jenu. Ikan yang mabuk itu mudah dijala dengan sarung.

Pernah kami mendapat sebakul udang. Sepekan dimakan tidak habis-habis. Sampai kami mabuk saking kebanyakan.

Yesus memanggil murid-murid pertama di danau Galilea. Ia menghampiri Petrus dan saudaranya, Andreas yang sedang menjala ikan.

Yesus berkata, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.

Demikian juga dengan dua anak Zabedeus yaitu Yakobus dan Yohanes. Mereka sedang membantu ayahnya membereskan jalanya.

Setelah mendengar panggilan Tuhan, mereka segera meninggalkan ayahnya, perahu dan jalanya, lalu mengikuti Dia.

Andreas adalah salah satu murid pertama yang dipanggil Yesus. Ia langsung dengan segera meninggalkan pekerjaannya dan mengikuti-Nya.

Nampaknya ia tertarik dengan pribadi Yesus yang punya wibawa. Jika tidak, mungkin dia akan berpikir-pikir dahulu sebelum mengikuti Yesus.

Sekali dia ikut, Andreas tidak pernah mundur. Ia setia sampai mati.

Konon menurut para Bapa Gereja awal, Andreas mewartakan Injil sampai di Rusia dan Yunani. Ia mati di Patras, Yunani.

Andreas disalibkan dengan palang X. Tanda salib simbol kematiannya itu diabadikan di Skotlandia di dalam gambar bendera Skotlandia.

Sebagaimana sabda Yesus, Andreas menjala banyak manusia untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Penyelamat manusia.

Andreas mewartakan imannya sehingga banyak orang yang percaya.

“Mari, ikutlah Aku,” Sabda Tuhan ini masih tetap menggema sampai sekarang. Apakah kita juga tergerak seperti Andreas, berani bersaksi tentang Yesus Kristus?

Apakah Yesus sungguh menarik bagi kita sehingga kita berani meninggalkan segala sesuatu seperti Andreas yang segera mengikuti-Nya?

Amerika Serikat melawan Iran.
Penjaga gawang Iran yakni Alireza.
Murid Yesus adalah penjala ikan,
Sekarang menjadi penjala manusia.

Cawas, mari kita bersaksi…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here