Menjalankan Kepemimpinan Etis dalam Bisnis

0
10 views
ilustrasi kepemimpinan (foto: Royani Ping)

KEPEMIMPINAN etis dalam bisnis penting karena efek positifnya dapat menembus sejumlah aspek bisnis, termasuk perekrutan karyawan, pengembangan dan pemasaran produk sampai ke menjaga relasi hangat dengan pelanggan.

Maka perusahaan dengan pemimpin dan praktik etis cenderung berkinerja lebih baik, menurut hasil beberapa riset.

Mempelajari dan menggabungkan keterampilan kepemimpinan yang berfokus pada melakukan hal yang benar dapat membantu para pemimpin bisnis untuk memajukan organisasi mereka.

Pemimpin dapat membangun keterampilan etis yang kuat melalui pengalaman dan dengan pendidikan formal maupun non formal seperti master dalam manajemen dan kepemimpinan.

Apa itu kepemimpinan etis dalam bisnis?

Kepemimpinan etis dalam bisnis difokuskan pada nilai-nilai kolektif, moral, dan keyakinan individu dan organisasi mereka.

Peran pemimpin bisnis adalah menjunjung tinggi dan mencontohkan nilai-nilai etika perusahaan yang mewujudkan hati dan jiwa organisasi sesuai dengan tuntunan moral universal.

Para pemimpin ini melakukan lebih dari sekadar mengelola staf. Pemimpin etis memimpin, menginspirasi orang lain dengan apa yang mereka katakan dan lakukan, dan menetapkan standar yang tinggi.

Pemimpin etis membimbing dan memperhatikan kesejahteraan para karyawannya. Mereka peduli dan tulus.

Persona yang ditampilkan mereka di media sosial mencerminkan perusahaan dan nilai-nilai mereka sendiri. Mereka berintegritas – tidak memecah kepribadian di tempat kerja dan di luar kerja.

Menggabungkan kepemimpinan etis dalam bisnis

Melayani sebagai pemimpin etis mencakup lebih dari sekadar mengikuti manual kebijakan dan prosedur. Memasukkan etika ke dalam strategi kepemimpinan melibatkan tindakan yang bijak dan reflektif.

Salah satunya, perlu mengembangkan lingkungan transparantif.

Pemimpin etis memiliki keterampilan komunikasi dan interpersonal yang kuat, bertindak dengan jujur, dan memperlakukan orang lain dengan hormat. Eksekutif yang transparan dengan karyawan dan mendorong umpan balik melalui komunikasi terbuka membantu membuat karyawan merasa related dan nyaman.

Lingkungan transparantif juga dapat menghidupkan bisnis.

Pemilik bisnis yang sedang berjuang secara finansial atau yang membutuhkan penghasilan lebih baik dalam jangka panjang, lebih bisa mencapainya dengan bersikap transparan kepada rekan kerja dan karyawan.

Karyawan lebih cenderung mendukung pemimpin yang bersedia terbuka misalnya cerita tentang rasa frustrasi karena kehilangan klien, atau penyebab stres lainnya. Karyawan merasakan kejujuran dan kerentanan pimpinan dan cepat merasa related.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here