Puncta, 9 Januari 2025
Kamis Sesudah Penampakan Tuhan
Lukas 4: 14-22a
SEORANG mandor bertanya pada tukang pertama yang dia jumpai di proyek, “Sedang apa pak?”
Tukang menjawab, “sedang menata batu bata pak.”
Mandor lalu pergi menjumpai tukang kedua. Ia bertanya hal yang sama. Tukang itu menjawab, “Saya sedang membuat dinding Pak.”
Tukang ketiga yang ditanya dengan pertanyaan sama menjawab berbeda.
“Saya sedang membangun Ibu Kota Negara pak, saya bekerja dengan sungguh-sungguh karena ini akan menjadi sejarah baru bagi Bangsa Indonesia. Saya tahu ini bangunan bersejarah dan saya harus membuatnya sebaik mungkin.”
Orang ini mempunyai visi jauh ke depan dan dia mampu menjalankan apa yang dicita-citakan.
Merumuskan arah yang mau dituju itulah visi. Membuat langkah-langkah bagaimana tujuan itu bisa dicapai itulah misi.
Jadi visi adalah tujuan jangka panjang, sedang misi adalah tahap atau langkah bagaimana mencapainya.
Supaya dalam mencapai tujuan tidak menghalalkan segala cara, maka perlu ada value atau rambu-rambu yang menuntun untuk bertindak benar.
Yesus datang ke Nasaret, kota asal-Nya dan Ia membaca nubuat Yesaya. Melalui nubuat itu Yesus menggenapi-Nya. Nubuat Yesaya itu adalah visi dan misi Yesus. Visi kedatangan-Nya adalah menghadirkan Kerajaan Allah.
Misi yang dilakukan adalah “untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Kita hidup di dunia ini juga ada tujuannya. Allah menciptakan kita punya maksud dan kehendak. Apakah kita bisa memahami kehendak Allah yang menjadi visi hidup kita? Apakah kita punya cara-cara bagaimana visi itu dapat tercapai?
Hidup harus berguna bagi banyak orang. Banyak kesempatan ditawarkan agar kita bisa menjadi berkat bagi sesama. Mari jangan dilewatkan begitu saja.
Batang sirih berbuah nangka,
Dipetik satu tumbuhnya tiga.
Hidup hanyalah sementara,
Jadikan berkat untuk sesama.
Wonogiri, membangun visi ke depan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr