TULISAN ini diperuntukkan bagi mereka yang baru baptis dewasa atau remaja Katolik yang duduk di bangku SMP.
Orang bukan beragama Katolik mungkin pernah bertanya tentang Allah Tritunggal dan meminta penjelasan yang mudah dipahaminya.
Pertama, kita harus mengakui kemahakuasaan Allah. Jika Allah Mahakuasa, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
Dia Allah Mahakuasa, maka tidak ada halangan baginya menjadi Satu Allah Tiga Pribadi. Yaitu, Bapa, dan, Putera dan Roh Kudus.
Jika itu tidak mungkin bagi-Nya, berarti kita membatasi kemahakuasaan Allah.
Kedua, kita umpamakan air yang terdiri atas H2O. Jika air yang adalah ciptaan mampu mengandung H2O, maka Allah sebagai Pencipta pasti sah dan mampu memiliki tiga pribadi dalam diri-Nya.
Ketiga, bahwa tiga unsur kehidupan dapat dilihat di sekeliling kita. Yaitu, air, udara dan cahaya. Maka tiga unsur sebagai pemberi kehidupan sangat mudah kita rasakan di sekeliling kita.
Keempat, manusia adalah citra Allah. Artinya ada kemiripan dengan Allah meski memiliki perbedaan yang tiada tara. Namun manusia ciptaan Allah yang disebut satu satunya mirip Allah.
Lihatlah manusia. Ada tubuh, jiwa dan kehidupan. Tubuh adalah fisik yang nampak. Jiwa adalah struktur tak nampak seperti pikiran dan mental.
Kemudian kehidupan. Sebab, tanpa kehidupan, raga dan jiwa tidak menyatu dalam sosok yang disebut manusia.
Kelima, lihatlah keluarga yang lengkap. Disebut satu keluarga lengkap bila ada ayah, ibu dan anak.
Ketika kita bicara Allah Maha Esa –Esa artinya satu– maka kita bicara tentang Allah, bukan tentang angka matematika.
Jika orang bertanya berapa jumlah segitiga sama kaki sama sisi. Anda akan katakan satu saja. Meski,segitiga itu punya tiga sudut.
Atau ketika orang bertanya berapa jumlah matahari, maka anda akan bilang satu saja. Meski di dalam satu matahari itu ada bola api, cahaya dan panas.