Menjual Hidup Mulia

0
313 views
Ilustrasi - Hobi suka pelihara binatang seperti anjing. (Mathias Hariyadi)

HIDUP dan anugerah yang di dalamnya sungguh amat berharga. Segala ciptaan yang dipercayakan kepada manusia juga amat bernilai.

Tugas manusia menjaga dan memeliharanya agar tidak rusak sia-sia. Jangan sampai jatuh ke tangan si jahat.

”Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.” (Mat 7: 6)

Pada waktu Injil ditulis, anjing dan babi termasuk binatang yang kotor dan najis. Ingat kata-kata Yesus kepada perempuan Kanaan tentang tidak patut memberi roti kepada anjing (Mat 15: 26). Juga kisah tentang anak yang hilang dan kelaparan lalu harus bekerja mengurus babi (Luk 15: 15).

Keduanya menunjukkan betapa anjing dan babi itu diasosiasikan dengan hal yang kotor, tidak pantas, dan harus dihindari.

Bisa jadi itu juga simbol dari kekuatan jahat yang menghancurkan. Dosa.

Janganlah memberikan hidupmu pada kuasa jahat. Mereka tidak akan menghargainya. Sebaliknya, mereka akan menghancurkannya dan lalu menghancurkan hidupmu juga.

Lihatlah, orang-orang yang meraih sukses dan kekayaan dengan kekuatan dukun.

Apakah mereka sungguh memperolehnya?

Bukankah pada akhirnya hidup mereka hilang diambil setan dan lenyap bersama kekayaan serta sukses yang dimimpikannya?

Hidup beserta anugerahnya termasuk iman kepercayaan itu amat berharga. Tidak boleh dipersembahkan kepada siapa pun selain kepada Tuhan.

Adakah di antara pembaca renungan ini yang pernah mencoba menjual hidupnya yang begitu mulia kepada kuasa jahat?

Salam dan Tuhan memberkati.

Selasa, 21 Juni 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here