Menteri Kesehatan Endang R. Sedyaningsih mengatakan, derajat kesehatan masyarakat Indonesia cenderung meningkat dan mengarah kepada pencapaian sasaran “milenium development goals”
Ini semua berkat pembangunan kesehatan secara komprehensif serta berkesinambungan selama beberapa tahun terakhir.
“Indikator peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia itu yakni adanya penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan meningkatnya status gizi masyarakat dan meningkatnya angka harapan hidup waktu lahir,” ujarnya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Nur pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-47, di Lapangan Bumi Gora
zantor Gubernur NTB, di Mataram, Jumat.
Capaian lainnya terkait peningkatan derajat kesehatan itu, yakni menurunnya jumlah penderita tuberkulosis (TB) di Indonesia, sehingga Indonesia yang pada masa lalu menempati peringkat ketiga TB terbanyak di dunia, telah bergeser ke peringkat lima.
Selain itu, penderita polio juga sudah tidak ditemukan lagi di Indonesia selama lima tahun terakhir. Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan beberapa provinsi di Indonesia telah tereliminasi dari tetanus maternal dan neonatal.
Menteri Endang tidak menggambarkan angka riil berbagai indikator yang menyebabkan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indonensia itu.
Versi Kementerian Kesehatan, pada 2011 pemerintah memberikan imunisasi tambahan campak kepada lebih dari 11,9 juta anak dan imunisasi polio pada lebih dari 14,1 juta anak di berbagai provinsi untuk menyukseskan pencapaian eradikasi polio dan eliminasi campak.
Upaya mengeliminasi malaria, filariasis, dan kusta juga dilaksanakan secara intensif di seluruh Indonesia hingga September 2011.
Selain itu, katanya, telah diperiksa 866.552 sediaan darah untuk diagnosis malaria dan seluruh penderita yang terdata sebanyak 204.951 orang telah diobati.
Selain itu, upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM) dan upaya peningkatan cakupan air bersih dan sanitasi dasar juga makin gencar dilakukan serta makin diperluas cakupannya selama 2010-2011.
“Secara kumulatif diharapkan 5.500 desa di Indonesia akan mendapatkan sarana air bersih dan sanitasi dasar melalui program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Dari jumlah desa itu sampai September 2011 sebanyak 4.898 desa telah mendapatkan sarana tersebut,” ujarnya.
Berbagai program terobosan untuk meningkatkan akses masyarakat kepada pelayanan kesehatan yang bermutu juga telah dilancarkan, antara lain ditingkatkannya program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), jaminan persalinan (jampersal) dan dilaksanakan program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas.
Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu juga dilakukan melalui penambahan tempat tidur kelas III di rumah sakit dan pemberian perhatian khusus kepada Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DPTK).
Pada 2011 juga dimulai upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Klaster IV pada masyarakat nelayan.
Sumber : SEHATNEWS.com