Menolak Konspirasi

0
220 views
Ilustrasi: Hoaks dan konspirasi. (Times of India)

Senin, 05 April 2021
Bacaan I: Kis 2:14.22-32
Injil: Mat 28:8-15

BEBERAPA waktu lalu terbongkar kasus ijazah palsu yang dipakai oleh seorang rektor di salah satu universitas swasta di Jawa Tengah.

Sungguh mengenaskan bahwa kampus tempat orang menempa diri dan karakter kehidupan itu diwarnai dengan kecurangan ilmiah. Puncuk pimpinan kampus membuat pembohongan publik dengan ijazah palsunya.

Dengan bermodalkan uang, orang dengan sengaja mencari jalan pintas dengan membeli ijazah.

Tidak ada lagi integritas sebagai intelektual dalam pengembangan ilmu. Tidak ada kejujuran, tidak ada kemurnian berpikir. Namun yang ada hanyalah ambisi untuk memiliki gelar dan jabatan meski dengan kebohongan.

Perilaku suap menyuap seperti itu telah terjadi sejak zaman Tuhan Yesus.

Untuk menutupi peristiwa kebangkitan Tuhan dan mengaburkan fakta tentang kebangkitan.

Tua-tua bangsa Yahudi membayar para serdadu untuk mengarang cerita bohong atas kebangkitan Tuhan Yesus.

“Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur.”

“Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.”

Pembohongan publik disusun oleh tua-tua Yahudi, supaya menghentikan warta kebangkitan yang diyakini dan disampaikan oleh para murid kepada banyak orang.

Menghentikan kebenaran dengan membuat cerita sesat juga marak terjadi saat ini, melalui medsos kita seringkali disodori berita bohong yang seakan-akan sebuah kebenaran.

Orang mempermainkan kebenaran dengan cara menawarkan uang untuk mengoncang keteguhan hati seseorang.

Bagaimana kita bisa tetap berpegang pada kebenaran di zaman ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here