Menolong Anjing Terjepit

0
211 views
Anjing terjepit pagar

Bacaan 1: Yes 52:13-53:12

Bacaan 2: Ibr 4:14-16; 5:7-9

Injil: Yoh 18:1-19:42

Anjing dikenal sebagai “hewan rumahan” yang bisa jinak dan menurut pada teman serumahnya. Namun demikian tetap saja, itu adalah hewan yang punya keterbatasan akal dan budi.

Ada pepatah yang mengatakan, “bagai menolong anjing terjepit” yang artinya kira-kira: amal kebaikan, membantu seseorang yang kesusahan, namun malah balik menyusahkan orang yang membantunya itu.

Disukai dan dicintai oleh setiap orang adalah hal yang menyenangkan namun kadang sulit didapatkan. Kenapa begitu?

Manusia adalah tempatnya hati dan logika berada. Kadang selaras tapi tak jarang berbeda pandangan. Dan kebanyakan orang cenderung mengikuti logika saja, karena masuk dalam akal.

Sejak manusia jatuh dalam dosa, mereka terusir dari “Taman Firdaus” dan hidup sulit. Allah mencoba berkali-kali mengirimkan utusan-utusan terbaik-Nya namun selalu ditolak terutama oleh “Bangsa Pilihan-Nya”. Bangsa yang diharapkan menjadi “prototipe” mengenalkan Allah kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal-Nya.

Bahkan Putera-Nya sendiri mereka tolak dan dibunuh secara keji di kayu salib.

Ibarat “anjing terjepit, mau ditolong malah menggigit”.

Padahal lima hari sebelumya, umat Yahudi mengelu-elukan-Nya saat Ia masuk kota Yerusalem. Disambut sebagai pahlawan harapan bangsa untuk membebaskan dari penjajah Romawi. Namun Yesus datang bukan untuk itu, Ia datang justru menebus dosa manusia.

Ia taat dan setia menjalankan perintah Bapa-Nya:

“Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa.”

Nabi Yesaya menggambarkan “murid taat dan setia” itu bahkan hancur dan tidak berbentuk manusia lagi (saking remuknya disiksa, sesuai Firman-Nya).

Ia menjadi tidak tampan, tak elok rupanya saat dipandang. Dihina dan dihindari setiap orang karena penuh sengsara dan penderitaan yang menyakitkan. Saat matinya pun ditempatkan di antara orang-orang fasik dan orang-orang jahat. Padahal ia tidak berbuat semua yang dituduhkan padanya.

Namun nubuat Yesaya ini justru memberi harapan bagi bangsanya Israel dan kita semua pada saat ini dan nanti. Kita semua diselamatkan oleh Yesus, Anak Domba Allah Sang Mesias yang datang menebus dosa mengalahkan maut.

Dia yang dibuat berdosa agar manusia bisa dibenarkan di hadapan-Nya.

Dialah, “Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.”

Demikian kata penulis surat Ibrani.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus adalah Hamba Sejati yang menyelamatkanmu untuk bisa masuk dalam kasih karunia hidup kekal.

Jangan menggigit-Nya seperti “anjing yang terjepit” ditolong.

“Hati yang tak mengenal rasa syukur, bagaikan tanah kering yang tak pernah bisa tumbuh.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here