Mental Juara

0
372 views
Christian Hadinata, mental juara di panggung lomba bulutangkis. (Ist)

Bacaan 1: Kel 34:29 – 35
Injil: Mat 13:44 – 46

MENJADI seorang juara itu tidak mudah. Banyak faktor berperan untuk menuju ke arah itu.

Diperlukan motivasi kuat, sikap kompetitif, konsistensi, minat dan bakat, tangguh, self-efficacy, (keyakinan mencapai target), self-awareness (kewaspadaan diri) dan religiusitas.

Seorang Christian Hadinata, memiliki kesemuanya itu yang memungkinkan baginya selalu meraih kemenangan dalam berbagai kejuaraan bulutangkis.

Christian Hadinata adalah satu-satunya pemain bulutangkis kelas dunia yang selama mengikuti Thomas Cup tidak pernah kalah, walaupun regunya kalah.

Christian pernah Juara Nasional, Sea Games, Asian Games, Dunia, All England, Piala Thomas dan kejuaraan internasional lainnya.

“Prinsip saya, kalau mau menggeluti sesuatu, saya tidak mau level nasional saja. Mesti harus mencapai prestasi yang tarafnya internasional. Di permainan ganda, motivasi saya harus nomor satu.”

Demikian motto Christian Hadinata.

Dalam perumpamaan tentang Kerajaan Allah, Tuhan Yesus menggunakan kisah bagaimana tekad atau semangat seseorang untuk mencari Kerajaan Allah.

Perumpamaan itu mengungkapkan nilai tinggi dari kerajaan, kegembiraan yang ditimbulkannya serta komitmen total yang layak diberikan kepadanya.

Seseorang harus rela melepaskan keterikatan dengan seluruh harta yang ia miliki demi Kerajaan Allah.

Musa adalah tokoh yang sempat ditolak oleh bangsa Israel untuk memimpin mereka keluar dari Mesir. Namun justru dialah yang mampu memulihkan perjanjian-Nya dengan bangsa yang pernah meninggalkan-Nya.

Dengan ketangguhan mental juara, Musa mampu membawa bangsa itu selama empat puluh tahun untuk mendekati dan masuk ke “Tanah Terjanji”.

Meski ketika memasukinya dipimpin oleh penerusnya, yaitu Yosua.

Perjanjian yang dituliskannya dalam Loh Batu kedua adalah sebagai “kesempatan kedua” dari Allah bagi bangsa itu agar hidup dalam kebaikan. Muka Musa yang bercahaya adalah sebagai tanda kewibawaan Allah sebab berasal dari-Nya.

Pesan hari ini

Kerajaan Allah tentu bernilai sangat tinggi, totalitas untuk meraihnya harus mengalahkan keterikatan dengan duniawi. Tentu itu hanya bisa diraih dengan mental juara.

Allah itu Maha Pengampun, Ia senantiasa memberi kesempatan kedua untuk bertobat.

“Tanpa Tuhan, kehidupan tidak memiliki tujuan. Tanpa tujuan, hidup tidak bermakna. Tanpa makna, kehidupan tidak memiliki harapan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

ricko280721

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here