“Menteri untuk Semua Agama” Gus Menag Dapat Bintang Mahaputera Utama

0
26 views
Poster ucapan selamat dari Kakanwil Kemenag Provinsi Banten Dr. H. Nanang Fatchurochman SH atas penganugerahan Bintang Mahaputera Utama kepada Menag RI Gus Yaqut Cholil Quomas. (Ist)

SIAPA tak kenal sosok yang satu ini. Jauh sebelum menjadi Menteri Agama RI, nama Yaqut Cholil Qoumas sudah berkibar luas di jagad media. Lantaran kiprahnya sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor sejak 2016.

Menteri untuk Semua Agama

Apalagi setelah dia ditunjuk menjadi Menag sejak 23 Desember 2020. Maka, popularitas Gus Yaqut semakin menjulang. Itu antara lain karena sikapnya dan kebijakannya untuk menjadi pengayom bagi semua kaum beriman. Karenanya, Gus Men -begitu dia sering disapa dengan panggilan akrabnya- lantas dijuluki “Menteri untuk Semua Agama”.

Pada masa kepemimpinannya itu pula, Gerakan Moderasi Beragama digeber secara luas. Diharapkan agar setiap umat beriman bisa mewujudkan imannya secara intens. Justru karena saking serius dan intensnya melakoni hidup beriman yang baik dan benar, maka segenap kaum beriman menjadi sangat toleran terhadap sesama.

Bisa jadi berkat semua gerakan untuk semakin membumikan semangat toleransi sosial di kalangan kaum beriman itulah, Gus Men kemudian mendapat anugerah Bintang Mahaputera Utama. Diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dalam sebuah seremoni di Istana Negara Jakarta 14 Agustus 2024 pekan lalu.

Menteri Agama RI KH Yaqut Cholil Quomas menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Negara dan itu diberikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sebuah seremoni di Istana Negara Jakarta 14 Agustus 2024. (Ist)
Menteri Agama RI KH Yaqut Cholil Quomas yang sering disebut “Menteri untuk Semua Agama” tampil sumringah bersama isteri, usai dia menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari negara yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. (Ist)

Tiga jenis bintang kehormatan

Tanda dan anugerah bintang kehormatan merupakan bentuk penghargaan negara yang diberikan oleh presiden selaku Kepala Negara kepada orang, kesatuan, institusi pemerintah atau organisasi atas darma bhakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.

Sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010, Tanda Kehormatan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Bintang.
  2. Satyalancana.
  3. Samkaryanugraha.

Bintang Mahaputera Utama merupakan Tanda Kehormatan tertinggi setelah Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia.

Didampingi Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto OSC, Menteri Agama RI KH Yaqut Cholil Quomas menghadiri pertemuan di KWI dalam rangka perayaan 100 tahun KWI bulan Mei 2024. Sekaligus juga, Menag merilis program unggulan Kemenag RI yang memberi atensi lebih kepada kaum beriman di wilayah 3T. (Sesawi.Net/Budi Handoyo)
Menteri Agama RI KH Yaqut Cholil Quomas saat menghadiri pertemuan di KWI dalam rangka perayaan 100 tahun KWI sekaligus secara publik merilis program Kemenag RI yang ingin memberi atensi khusus dan istimewa kepada kaum beriman yang berada di wilayah-wilayah pinggiran, termiskin, dan terbelakang atau 3T. (Sesawi.Net/Budi Handoyo)

Sedangkan, Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 mengatur  Bintang Mahaputera diberikan kepada mereka yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermafaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara.
  2. Pengabdian dan pengurbanan luar biasa di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan berbagai bidang lain yang memberi manfaat besar bagi bangsa dan negara.
  3. Darma bhakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.
Menteri Agama RI KH Yaqut Cholil Quomas saat menghadiri pertemuan di KWI dalam rangka perayaan 100 tahun KWI. (Sesawi.Net/Budi Handoyo)

Semua orang bersukacita

Peristiwa Gus Men menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama pekan lalu menjadikan banyak orang bersukacita. Ingin mensyukuri penganugerahan tersebut, karena Presiden Joko Widodo telah memberikannya kepada Gus Men.

Atmosfir sukacita itu tidak hanya dirasakan oleh mereka yang selama ini mengapresiasi langkah dan kebijakan pria asal Rembang atas sikapnya yang selalu ingin mengayomi semua kaum beriman di Indonesia. Namun tak lupa, angkat topi tinggi-tinggi dan acungan jempol juga telah diekspresikan oleh jajaran Kantor Kanwil Kemenag RI Provinsi Banten.

“Gus Men memang sangat layak menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama tersebut. Karena beliau berhasil membangun atmosfir kerukunan umat beragama di Indonesia,” papar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten: Dr. H. Nanang Fatchurochman, SH, SPd, MPd kepada media awal pekan ini.

“Jadi tak heran, kalau masyarakat luas pun dengan serta-merta pula sering menyebut Gus Men sebagai Menteri untuk Semua Agama,” tandas Nanang, nama akrab Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Banten ini.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten:Dr. H. Nanang Fatchurochman, SH, SPd, MPd. (Ist)

Menurut Nanang, selama menjadi “orang nomor satu” di jajaran Kemenag RI, Gus Men selalu berupaya membangun sinergi bersama dengan para tokoh lintas agama. Dikerjakan beliau dengan intens dan serius dalam rangka upaya membangun dan meningkatkan kualitas kehidupan semua umat beragama di Indonesia.

“Gus Men selalu membawa diri rendah hati, setiap kali menyampaikan apresiasinya kepada setiap ASN di lingkungan Kementerian Agama,” jelas Nanang.

Penganugerahan Bintang Mahaputra kepada Yaqut Cholil Qoumas merupakan bukti pengakuan negara atas kinerja baik kepemimpinan Gus Men Yaqut di Kementerian Agama. Atas kinerjanya yang selalu menyemai atmofir kebaikan, menciptakan berbagai inovasi.

Termasuk di antaranya giat mengintensifkan Gerakan Moderasi Beragama. Semua itu dikerjakan dalam rangka menciptakan dan menjaga kerukunan umat beragama serta mengayomi semua elemen masyarakat; baik adat, suku, dan agama berlandaskan Pancasila.

“Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Gus Men kami rasakan bisa menjadi payung bagi segala upaya agar bisa tercipta suasana teduh dan kerukunan sosial di masyarakat luas. Hingga akhirnya, semua kondisi kondusif itu hadir dan menjadi milik semua kaum beriman. Sehingga nantinya menjadi habitus kita – semua anak bangsa,” tandas Nanang kepada media.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here