APA yang diperlukan untuk meningkatkan standar hidup minimum dan mencapai jalur net-zero dalam dekade ini? Pertanyaan tersebut muncul di salah satu artikel kantor konsultan ternama McKinsey pada Agustus 2023.
Pertumbuhan, inklusi, dan keberlanjutan saling terkait, sering kali saling melengkapi namun terkadang tidak sejalan, satu ke utara satu ke barat daya.
Penelitian McKinsey mencoba mengeksplorasi bagaimana pertumbuhan dapat berkontribusi pada standar hidup yang lebih tinggi dan dunia yang lebih hijau, berdasarkan kemajuan luar biasa yang dicapai dalam setengah abad terakhir. Lebih spesifiknya mengkaji aspek ekonomi dalam mengatasi kemiskinan dan perubahan iklim serta timbal balik yang terjadi.
Perjanjian Paris dan SDGs
Perjanjian Paris (2015) menetapkan kerangka kerja untuk membatasi kenaikan suhu di bawah 2,0°C. Sebagai tanggapannya, banyak negara telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih. Ketika dunia membuat langkah melawan kemiskinan ekstrem, para pakar pembangunan dan ekonom membahas perlunya penetapan standar hidup yang lebih tinggi.
Tujuan Sustainability Development Goals (SDGs) yang digagas United Nations atau PBB mengusulkan pencapaian gizi, kesehatan, pendidikan, air bersih, energi, dan kondisi hidup yang memadai untuk semua.
Konsep pemberdayaan ekonomi dilihat di tiap negara. Diperkirakan titik dimana individu dapat memenuhi kebutuhan penting mereka dan mulai mendapatkan rasa aman. Ingat kembali tentang teori kebutuhan Maslow.
Tindakan yang diambil (atau tidak) dalam dekade ini akan menentukan dunia seperti apa yang akan diwarisi generasi mendatang. Oleh karena itu, penelitian McKinsey mempertimbangkan seberapa besar kemajuan yang dapat dicapai pada tahun 2030.
Kerangka waktu ini memang disengaja. Dengan tingkat emisi saat ini, anggaran karbon dunia untuk mempertahankan jalur 1,5°C diperkirakan akan habis pada akhir dekade ini. Selain itu, tahun 2030 merupakan target SDGs.
Tanpa kemajuan yang lebih cepat dalam hal pemberdayaan, generasi berikutnya akan memasuki usia dewasa dan tidak memiliki bekal pekerjaan di masa depan, sehingga banyak dari mereka yang berisiko semakin tertinggal.
Temuan Utama McKinsey
Karena tantangan-tantangan ini mendesak dan terjadi secara bersamaan, maka hasil penelitian disajikan secara lebih holistik, dengan mempertimbangkan interaksi antara pertumbuhan, inklusi ekonomi, dan transisi net-zero.
Pertumbuhan yang didorong oleh produktivitas meningkatkan pendapatan dan meningkatkan standar hidup sekaligus membuka kapasitas pembiayaan yang diperlukan untuk masa depan yang rendah emisi.
Sementara itu, inovasi yang sejalan dengan pertumbuhan dapat menurunkan biaya teknologi rendah emisi. Hal ini dapat menurunkan pengeluaran yang diperlukan untuk transisi dan mengurangi risiko rumah tangga menghadapi biaya yang lebih tinggi sebagai dampaknya.
Namun ketegangan masih terjadi dalam sistem.
Pemberdayaan ekonomi global menyiratkan permintaan energi yang meningkat bagi miliaran orang, sementara transisi net-zero yang tidak teratur dapat menciptakan tantangan terhadap keterjangkauan energi.
Beberapa pihak mungkin memandang investasi dalam masa transisi sebagai sebuah proyek yang mengesampingkan prospek perbaikan kehidupan mereka—namun karena masyarakat termiskin adalah kelompok yang paling rentan terhadap risiko fisik perubahan iklim, maka mengurangi risiko-risiko tersebut merupakan bagian dari upaya menjamin kesejahteraan umum.