Bacaan 1: Kej 46:1-7. 28-30
Injil: Mat 10:16-23
Dalam sebuah pertandingan balapan MotoGP di San Marino, Italia, pembalap bernama Johan Zarco kehabisan bahan bakar. Tentu saja, motornya mogok padahal garis finish tak jauh lagi.
Tak kurang akal, ia mendorong dan berlari bersama motornya hingga melewati garis finish.
Dengan cara ini, ia tetap mendapat nilai dan menjaga persaingannya dengan pembalap lain dalam meraih juara.
Dalam menjalankan misi pewartaan, orang katolik sudah biasa “diganggu” dan dianiaya oleh pihak-pihak yang membenci katolik. Tentang hal itu, Tuhan Yesus sendiri telah memperingatkan para pengikut-Nya.
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Tuhan yang mengawali dan Ia pula yang akan menyelesaikannya sendiri. Tuhan tetap setia dan tidak meninggalkan para pengikut-Nya. Kita hanya diminta bertahan hingga semuanya berakhir dan Ia akan memberikan ganjaran kasih karunia keselamatan-Nya.
“Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
Demikian janji-Nya.
Dalam situasi genting karena musibah kelaparan yang melanda seluruh dunia, Allah tetap setia pada janji-Nya, Ia menyelamatkan Israel melalui Yusuf.
Allah berjanji akan menjadikan Israel sebagai bangsa besar di Mesir.
“Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.
Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali* dan tangan Yusuf-lah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti.”
Dari 68 orang keluarga Israel, selama 400 tahun di Mesir berkembang menjadi sekitar 600,000-an orang (tidak termasuk bani Lewi, wanita, dan mereka yang di bawah 20 tahun).
Lewat serangkaian “drama” yang dialami Yusuf, Allah telah menyiapkan sebuah rencana yang indah dalam memelihara kelangsungan hidup Israel. Bangsa Pilihan yang kelak akan diutus mengenalkan-Nya diantara bangsa-bangsa.
Pesan hari ini
Sampai hari ini, orang Kristiani masih mendapatkan penolakan dan perlawanan dari mereka yang tidak mengenal Tuhan Yesus.
Diperlukan kesetiaan, keberanian, kecerdikan dan ketulusan untuk menyikapinya. Namun percayalah, mereka yang bertahan hingga “Garis Finish”, akan menerima kemuliaan dari Allah.
“Kesetiaan adalah kekayaan termulia di dalam kalbu manusia.”