Menyembuhkan Buta Rohani

0
448 views
Dapatkah orang buta menuntun orang buta?, by Vatican News

ORANG-orang yang buta mata kepalanya jauh lebih beruntung dari pada mereka yang buta hatinya. Kelompok pertama itu biasanya dilengkapi dengan pelbagai kelebihan.

Mereka yang buta matanya kebanyakan memiliki pendengaran yang lebih tajam dari pada orang normal. Tidak mengherankan, banyak orang buta yang menjadi pemain musik dan penyanyi yang luar biasa.

Sedangkan orang yang buta hati dan rohaninya kehilangan banyak kebaikan. Mereka itu biasanya berhati dingin, tidak peduli, dan telinganya dibuat tuli. Bukannya memiliki kelebihan, orang yang buta hatinya melipatgandakan kekurangan.

Kekurangannya bukan dalam hal material, tetapi spiritual. Misalnya, lupa diri dan menganggap diri benar, lalu mau mengoreksi orang lain. ”Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?” (Lukas 6: 39).

Orang buta menuntun orang buta berarti orang yang tidak menyadari kebutaannya sendiri, tetapi mau menuntun sesama yang dianggapnya buta.

Hasilnya, hanyalah nasib celaka untuk keduanya; bukan sampai di tempat tujuan.

Lebih tegas lagi Yesus bersabda demikian.

“Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Lukas 6: 41-42).

Hanya setelah mencapai diri yang sempurna orang memiliki mata dan hati yang tidak buta. Saat itulah dia bisa menuntun atau mengoreksi sesamanya.

Kapan itu akan tercapai? Bukankah Tuhan Yesus bersabda bahwa seorang murid tidak melebihi gurunya dan sesudah tamat belajarnya hanya akan sama dengan gurunya (Lukas 6: 40)?

Tidak seorang pun dapat mencapai tingkat itu. Barangkali juga tidak perlu. Daripada sulit-sulit memikirkan itu, lebih baik meminta Tuhan menyembuhkan buta rohani yang sampai kini masih dimiliki.

Jumat, 9 September 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here