Menyerah Karena Doa yang Tak Kunjung Terkabulkan?

0
230 views
Hakim yang lalim

Bacaan 1: Keb 18:14-16; 19:6-9

Injil: Luk 18:1-8

Suatu ketika perusahaan dimana saya bekerja memutuskan untuk berhenti beroperasi dan memberlakukan kebijakan “Lay Off” (memberhentikan karyawan dalam kurun waktu sementara atau permanen).

Padahal saat itu saya sedang memulai angsuran kedua, rumah dimana saya tinggal untuk jangka waktu lima tahun.

Panik dan stress itu pasti, namun semua saya bawa dalam doa memohon pertolongan-Nya dan petunjuk apa yang harus saya lakukan. Secara sederhana, saya hanya memohon kepada-Nya agar mampu menyelesaikan angsuran hingga tuntas dalam waktu lima tahun.

Tuhan menjawab, saya diberikan proyek pekerjaan.

Dan tepat bulan terakhir saya membayar angsuran maka proyek yang saya kerjakan pun selesai. Tuhan betul-betul menjawab apa yang saya butuhkan meski kadang saya berpikir “selera humor-Nya itu sungguh tinggi” karena saya diberikan tidak lebih dan tidak kurang, pas apa adanya.

Doa adalah sarana komunikasi antara orang beriman dengan Allah. Namun ada kalanya, seseorang merasa bahwa doanya tak kunjung ditanggapi (terkabul) dan menyerah.

Hari ini Tuhan Yesus memberi peneguhan tentang sikap doa yang benar:

 “…bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.”

Maka jangan menyerah dan terus daraskan doamu. Lebih lanjut Tuhan bersabda:

“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?”

Tuhan akan menjawab doamu sesuai dengan waktu-Nya (bukan waktumu).

Hal ini Ia contohkan dalam perumpamaan kisah hakim lalim dan janda yang sedang bermasalah hukum. Janda itu terus mendatangi sang hakim agar membantunya terlepas dari masalah hukumnya dan akhirnya hakim itu memang membantunya.

Jika hakim lalim saja bisa berbuat kebaikan (meski terpaksa) apalagi Allah Bapa yang adalah kasih.

Penulis Kitab Kebijaksanaan mengajak kita mengingat kembali perhatian-Nya atas “Bangsa Terpilih” yang tertindas di Mesir. Dalam kelemahannya, mereka meratap kepada-Nya.

Perbuatan besar-Nya membelah laut Taberau, mengeringkannya sehingga bisa dilewati bangsa Israel keluar dari kejaran pasukan Mesir. Ini adalah bukti bahwa Allah memperhatikan doa mereka yang tak pernah berhenti meratap akibat penindasan di Mesir.

Pesan hari ini

Teruslah berdoa tanpa henti dan jangan pernah merasa doamu gagal, sebab Tuhan selalu mendengarkan doamu dan menjawab sesuai dengan rencana-Nya.

“Dalam doa, lebih baik memiliki hati tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hati.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here