Menyiapkan Masa Depan Generasi Muda

0
122 views
Ilustrasi: Sr. Verena SFS membimbing remaja Katolik Paroki St. Maria di Fatima Sragen di Jateng belajar kenal Kitab Suci dan kemudian mengajaknya suka membacanya. Program PIR dan PIA ini berlangsung selama liburan sekolah di bulan Juni-Juli 2018. (Sr. Maximiliana SFS)

KASIH sayang mesti senantiasa ditampilkan dalam hidup, meski orang hidup dalam keterbatasan. Melalui kasih sayang itu, orang mampu memberi kebaikan bagi sesamanya.

Seorang ayah yang penuh kasih sayang mencuri perhatian setelah foto dirinya berjalan tanpa alas kaki ke wisuda Taman Kanak-kanak putrinya tersebar di media sosial.

Hal tersebut tidak menghentikannya untuk menghadiri kelulusan putrinya terlepas dari situasinya yang sulit.

Foto viral seorang ayah berjalan tanpa sepatu atau sandal di wisuda putrinya ini pertama kali diposting oleh pengguna Facebook Shiela Mae Matre-Ruiz. Shiela berbagi beberapa foto menyentuh dari orangtua yang menghadiri upacara kelulusan anak-anak mereka tanpa mengenakan sepatu.

Sang ayah adalah penduduk asal Mangyan, kelompok asli Filipina yang tinggal di Pulau Mindoro. Ayah yang tak diketahui identitasnya ini bekerja sebagai buruh konstruksi di La Fortuna, Oriental Mindoro.

Sekalipun gaji yang dihasilkannya hanya cukup untuk bertahan hidup, ia masih mengirim putri kecilnya ke Taman Kanak-kanak.

Shiela yang juga menghadiri upacara itu melihat pria paruh baya tersebut memegang erat tangan putrinya dan bahkan mengantarnya ke atas panggung untuk menerima sertifikat kelulusan.

Sementara semua orang memakai pakaian terbaik mereka untuk upacara itu, sang ayah hanya bisa mengenakan kaus Superman biru dan celana pendek biru. Baik ayah dan anak perempuannya ternyata tidak mengenakan sepatu apa pun.

Sementara banyak pengguna tersentuh oleh situasi yang sulit dari keduanya, ada banyak orang yang terkesan dengan kesediaan sang ayah untuk memastikan putrinya menerima pendidikan. Beberapa dari mereka bahkan mengungkapkan keinginan mereka untuk membantu ayah dan anak perempuannya dengan mengirimkan mereka beberapa pakaian dan sepatu.

Seorang netizen memuji ayah itu. Dia menulis, “Bahkan jika dia tidak bisa memberi putrinya kehidupan mewah, dia memastikan untuk memberinya masa depan yang lebih baik dengan mengirimnya ke sekolah.”

Pendidikan merupakan salah satu kunci untuk keluar dari kemiskinan yang membelenggu hidup. Karena itu, banyak orangtua berjuang untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Padahal hidup mereka sendiri mengalami kekurangan.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk tetap memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus.

Sang ayah sadar akan masa depan putrinya. Ia tidak mau menelantarkan pendidikan putrinya hanya karena hidup dalam kekurangan. Apa pun ia lakukan demi masa depan putrinya yang lebih baik.

Generasi penerus mesti memiliki pendidikan yang lebih baik, agar mereka mampu masuk ke dalam persaingan yang hebat dalam dunia ini. Ketika orang memiliki pendidikan yang lebih baik, pikiran orang terbuka terhadap berbagai kesempatan yang ada.

Orang tidak seperti katak dalam tempurung yang tidak bisa bergerak. Namun orang memiliki pengalaman yang memadai bagi perjalanan hidupnya yang panjang di dunia ini.

Mari kita terus-menerus memperjuangkan generasi muda dengan peduli terhadap pendidikan yang baik bagi mereka. Dengan demikian, mereka dapat menjalani hidup ini dengan baik dan benar.

Tetap semangat, sahabat-sahabat. Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here