HIDUP ini mesti memiliki makna yang mendalam bagi diri dan sesama. Namun upaya untuk meraih hidup yang bermakna itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Sebuah studi dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, meminta orang untuk berjalan sejauh 7.000 langkah per hari. Hal ini mesti dilakukan selama enam bulan.
Beberapa peserta dibayar $1.40 per hari, bila mereka melakukannya. Sedangkan peserta lain didenda $1.40 per hari bila mereka tidak melakukannya.
Ternyata kelompok kedua lebih banyak mencapai target. Mengapa? Karena mereka tidak ingin hidup mereka didikte oleh orang lain.
Mereka ingin menjalani hidup ini mengalir seperti air sambil menumbuhkembangkan hidup mereka. Mereka ingin bebas dalam menjalani hidup ini.
Hidup apa adanya
Mengapa orang ingin hidup dalam suasana yang bebas? Jawabannya, orang tidak ingin hidupnya dikendalikan oleh orang lain.
Orang ingin menentukan perjalanan hidupnya demi meraih masa depan yang lebih baik. Orang ingin hidupnya berjalan normal-normal saja, tidak harus ada sensasi.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk senantiasa menjalani hidup ini apa adanya. Tujuan hidup kita bukan untuk merebut sensasi.
Namun tujuan hidup ini adalah menemukan makna yang mendalam dari hidup ini. Setiap orang ingin hidupnya menjadi lebih bermakna dan berguna bagi diri dan orang lain.
Karena itu, yang mesti dilakukan adalah orang tidak memusatkan perhatiannya pada janji atau hadiah-hadiah bila dirinya meraih kesuksesan.
Namun lebih dari itu, orang mesti menjadikan hidupnya bermakna bagi diri dan semakin banyak orang. Tentu saja hal ini tidak mudah, karena ada begitu banyak tantangan yang mesti dihadapi.
Orang mesti berani menghadapi tantangan-tantangan itu demi meraih hidup yang lebih baik.
Mari kita terus-menerus memaknai hidup ini dengan menjadi lebih berguna bagi diri dan sesama.
Dengan demikian, hidup ini memiliki makna bagi diri dan sesama.