NATAL kali ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi Gereja Katolik Keluarga Kudus Paroki Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Rabu yang cerah, 25 Desember 2019 sekitar pukul 12.30 wib, rombongan komunitas lintas agama yang dipimpin Yudi Latief hadir dalam rangka anjangsana Natal.
Rombongan yang terdiri dari Ny. Umi Nurcholish Madjid beserta Komunitas Cak Nurian, Al Zastrouw Ngatawi beserta Komunitas GusDurian, Komunitas Cahaya Guru, Komunitas Bale Nyahi.
Mereka hadir menyambangi Paroki Pasar Minggu yang terletak di sudut Jl. Pertanian III, Pasar Minggu, setelah sebelumnya komunitas lintas agama ini juga hadir di Gereja Katedral Jakarta dan Gereja Kristen Protestan Simalungun Cempaka Putih.
Rombongan diterima oleh Romo Antonius Pramono Wahyu Nugroho Pr selaku Pastor Kepala Paroki didampingi Romo Andreas Subekti Pr selaku Pastor Rekan, Romo Joseph Biondi Matovano Pr dan dua orang frater (yang sedang membantu tugas Natal di Paroki Pasar Minggu), serta anggota Dewan Paroki Harian dan perwakilan umat.
Ramah tamah
Rombongan berkeliling gedung gereja dan dilanjutkan dengan ramah tamah yang hangat dan penuh kekeluargaan di halaman gereja.
Romo Pramono dalam sambutannya menyampaikan bahwa toleransi antar pemeluk agama sesungguhnya sudah ada sejak lama dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari; baik dari pengalaman dalam keluarga maupun kegiatan-kegiatan paroki yang kerap kali mengajak dan melibatkan saudara-saudari lintas agama di sekitar paroki.
Komunitas lintas agama selanjutnya berbagi pengalamannya akan arti dari perbedaan itu sendiri yang justru semakin melekat dan mempererat jika dibalut toleransi.
Al Zastrouw Ngatawi menyampaikan bahwa hari raya agama apa pun segungguhnya adalah momen untuk merajut persaudaraan, mendekatkan persahabatan.
Lewat perjumpaan inilah, yang membuat keakraban dan pertautan ini menjadi nyata.
Yudi Latief menyampaikan pesan bahwa energi kebaikan perlu ditularkan, digerakkan dan disebarluaskan pada sesama anak bangsa, sebagai upaya yang harus terus menerus dilakukan dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Yudi Latief kemudian mengajak seluruh yang hadir untuk mengucapkan Salam Pancasila dengan mengangkat telapak tangan di samping dada.
Acara ramah tamah ditutup dengan pemberian cindera mata buku perjalanan Paroki Pasar Minggu pada seluruh tamu komunitas lintas agama.
Kita boleh berbeda, tetapi semangat persatuan dan persaudaraan di bawah naungan Pancasila adalah nilai yang harus terus dijaga.
Semoga toleransi dalam perbedaan kepercayaan dapat dirasakan seluruh individu dan kedamaian serta kebahagiaan Natal dapat dirasakan semua orang.
Foto: Dwiyantoro/Komsos Paroki Pasar Minggu