SUASANA pandemi covid-19 mengakibatkan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI kali ini tidak bisa dirayakan seperti biasa. Tiap tiap tahun, WNI di Italia merayakanya secara bergantian di KBRI Roma atau di KBRI Vatikan.
Menurut kebiasaan, maka tahun ini, perayaannya itu semestinya dilakukan di KBRI Vatikan. Tapi dalam suasana pandemic covid-19 perayaannya disederhanakan.
Untuk diketahui saat ini para rohaniwan dan religius Indonesia yang berada di Italia berjumlah 1.670 orang. Mereka tinggal tersebar di Italia.
Biasanya pada Perayaan 17-an di KBRI, semua diundang datang ke Roma. Tapi kali ini perayaannya dilakukan dengan undangan terbatas.
Gunung Subassio di Assisi
Namun, keadaan ini tidak menyurutkan semangat sekelompok suster Indonesia Kongregasi
Suore Francescane Elisabettine Bige dari Komunitas Assisi. Mereka tetap merayakanya bersama di atas puncak Gunung Subasio di Asissi, Italia.
Sr. Hermenlinda Tamus asal Manggarai, Flores bercerita demikian.
“Pagi-pagi benar, kami naik ke Gunung Subasio. Kami awali upacara dengan menyambut matahari pertama 17 Agustus 2020 di sana. Kami berdoa bersama, semoga matahari pertama ini menjadi tanda harapan untuk perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Terutama di tengah situasi yang sulit ini.”
Setelah itu mereka melanjutkan perayaan, menancapkan tiang, memasang bendera, bersama sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Melakukan sambil memberi hormat pada Bendera Merah Putih sebagai ungkapan kecintaan serta kebanggaan sebagai anak bangsa yang saat ini sedang berada di tanah rantau.
Mengapa di Gunung Subasio
Gunung Subasio adalah gunung tertinggi di wilayah Umbria. Dari atas gunung, kita bisa melihat pemandangan yang indah Ke seluruh penjuru wilayah Umbria dan sekitarnya sampai Roma.
Di atas Subasio pula bisa disaksikan matahari terbit dan tenggelam dalam suasana penuh ketenangan.
Para suster memilih suasana yang indah dan tenang di atas puncak Gunug Subasio untuk merefleksikan kembali rasa syukur atas rahmat dan kebaikan Tuhan dalam perjalanan bangsa Indonesia selama 75 tahun.
Situasi krisis penuh tekanan selama masa pandemi covid-19 telah melahirkan pula rasa cemas yang gampang membuat setiap orang. Bahkan satu bangsa kehilangan harapan. Tanpa harapan, masyarakat satu bangsa tidak akan kuat bertahan di tengah krisis.
Berada di atas Gunung Subasio di pagi yang tenang itu membantu para suster untuk mengingatkan kembali semua berkat Tuhan untuk perjalanan bangsa selama 75 tahun.
“Meski jauh dari Tanahair, kami ikut mendoakan bangsa Indonesia. Semoga masyarakat dan Pemerintah Indonesia tetap kuat, bersatu, rukun agar sanggup melewati berbagai kesulitan selama masa pandemi covid-19 ini,” terang Sr. Hermenlinda.
Suster Francescane Elisabettine Bige
Kongregasi Suster Francescane Elisabettine Bige adalah sebuah kongregasi kecil yang berdiri di Napoli tahun 1866. Kongregasi ini didirikan dengan semangat membantu pendidikan dan pelayanan keluarga miskin.
Saat ini tersebar di beberapa negara sperti Panama, Kanada, Flipina dan Italia. Di Indonesia sendiri, kongregasi ini bermisi di wilayah Keuskupan Ruteng.
Saat ini, seluruh anggota berjumlah kurang lebih 300 orang. 60 orang di antara semua anggotanya berasal dari Indonesia.