Selasa, 17 Agustus 2021
Sir. 10:1-8.
1Ptr.2:13-17.
Mat. 22:15-21
TIDAK dengan sendirinya sembuh, ketika seorang pecandu tidak lagi menyentuh narkoba.
Karena bagi pencandu, sakaw tidak lebih sakit daripada kehilangan kehangatan, perhatian dan kasih dari orang-orang yang diharapkan untuk mengasihi dan mencintainya.
Makanya, bagi pecandu narkoba yang sembuh secara fisik sangat mungkin mereka belum pulih total.
Masih banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari yang perlu diluruskan dan dibenahi. Termasuk pandangan dan pendekatan keluarga.
“Saya kalau boleh mau ikut tinggal di pastoran saja,” kata seorang pemuda yang baru saja keluar dari rehabilitasi narkoba.
“Kamu tidak ingin pulang ke rumahmu?” tanyaku
“Sejak saya di panti, saya sudah memikirkan untuk tidak kembali ke rumah,” jawabnya
“Mengapa ada pikiran seperti itu?” sahutku.
“Saya memang salah jatuh sebagai pecandu. Tetapi keluargaku yang tanpa sengaja memasukkanku dalam jurang narkoba itu,” katanya.
“Jangan melempar kesalahan kepada pihak lain. Belajarlah bertanggungjawab atas tindakanmu,” ujarku.
“Saya tidak merasakan perhatian dan kehangatan dalam keluarga. Sejak SMP, saya menjadi seperti ini karena orangtuaku tidak peduli denganku,” katanya.
“Mereka tidak pernah menanyakan sekolahku, temanku, hobiku, pergaulanku. Hingga akhirnya saya menemukan teman-teman yang mencintai aku jauh dari keluargaku,” katanya lagi.
“Teman-temanku memberi apa yang tidak diberikan oleh orangtuaku. Perhatian dan kasih sayang,” ujarnya.
“Namun apa daya, saya dan teman-teman tertangkap polisi, dan masuk panti rehabilitasi,” katanya.
“Saat ini, saya sudah bisa hidup tanpa narkoba. Namun hatiku sering sedih dan kesepian. Aku rindu teman-temanku yang dulu. Aku rindu akan perhatian dan kasih sayang,” katanya lagi.
“Saya sudah merdeka dari narkoba, tetapi masih terbelenggu oleh kehausan rasa kasih sayang dan perhatian,” ujarnya lagi.
Rasul Petrus menasehati kita,” Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”
Setelah sembuh dan terbebas serta merdeka dari ketergatungan narkoba.
Mestinya kita bisa lebih mampu memahami keterbatasan orang lain. Khususnya oran tua yang bekum sanggup memberi apa yang kita harapkan.
Menjadi orang merdeka adalah pilihan pribadi kita.
Untuk tidak dijadikan obyek dan permainan peraaan pribadi.
Merdeka berarti menjadi orang yang tidak terbelenggu oleh kebiasaan yang buruk dan yang bisa merugikan diri sendiri dan sesama.
Bagaimana dengan aku?.
Apakah aku sudah merdeka dari pengaruh buruk yang merugikan sesama?