Mereka yang Disebut Bahagia

0
1,180 views
Bahagia sejati

Bacaan 1: 2Kor 1:1-7

Injil: Mat 5:1-12

Bagi setiap orang makna bahagia mungkin bisa berbeda-beda. Hidup bahagia tentu menjadi idaman setiap manusia namun ada kalanya hidup tidak berjalan sesuai yang diinginkan.

Masalah bisa datang silih berganti dan setiap orang kadang malah sibuk memikirkan bagaimana cara untuk bahagia dibandingkan fokus pada kebahagiaan itu sendiri. Sehingga malah sulit mendapatkan bahagia.

Jangan terlalu dibebani patokan bahagia dan kesuksesan orang lain. Cobalah untuk merenungkan kembali makna hidup dan bahagia.

Hari ini Tuhan Yesus memberikan kriteria mereka yang disebut bahagia. Perikop hari ini juga sering disebut sebagai “Sabda Bahagia” (delapan sabda bahagia yang sempurna). Mereka adalah orang yang:

  • Miskin di hadapan Allah.
  • Berdukacita, karena akan dihibur.
  • Lemah lembut, karena akan memiliki bumi.
  • Lapar dan haus akan kebenaran, karena akan dipuaskan.
  • Murah hatinya, karena akan beroleh kemurahan.
  • Suci hatinya, karena akan melihat Allah.
  • Pembawa damai, karena akan disebut anak-anak Allah.
  • Dicela dan dianiaya oleh sebab kebenaran

Suatu kriteria bahagia yang, sepertinya berbeda dengan bahagia yang dipikirkan manusia.

Tuhan Yesus memberi penghiburan,

“Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”

Dalam peneguhannya kepada Gereja di Korintus, Rasul Paulus bahkan bangga menjalani penderitaan karena baginya itulah kesempatan untuk merasakan penderitaan bersama Kristus.

“Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.”

Maka ia berpesan pada jemaat agar tetap bersukacita dalam Kristus,

“…bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.”

Pesan hari ini

Apakah kamu sanggup menjadi bahagia sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus?

Kriteria bahagia Tuhan Yesus cocok dengan peribahasa, “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”

“Bukan bahagia yang membuatku bersyukur, namun rasa syukur yang membuatku bahagia.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here