Meriah Guyub, Pesta Umat Paroki Katedral St. Gemma Galgani Ketapang, Kalbar

0
139 views
Pesta umat Paroki Katedral Ketapang dalam rangka harijadi paroki dan peringatan pemberkatan gereja katedral. (Musa)

HARI Minggu, 18 Juni 2023, cuaca di Ketapang -kota kabupaten paling selatan Provinsi Kalimantan Barat- itu cerah; bahkan panas terasa menyengat.

Umat paroki menyambut hari itu dengan gembira dan antusias, karena pada hari tersebut mereka menyambut puncak perayaan Pesta Pelindung Paroki dan sekaligus Hari Ulang Tahun Paroki. Dirayakan  dengan menggelar misa syukur meriah, pesta umat, sekaligus penutupan seluruh rangkaian perayaan.

Berlangsung 1,5 bulan

Perayaan ini berlangsung sekitar satu setengah bulan; mulai 1 Mei sd. 18 Juni 2023 dengan pusat kegiatan di seputar lingkungan Gereja Katedral. 

Tema peringatan Pesta Pelindung dan Ulang Tahun Paroki Katedral St. Gemma Galgani 2023 ini adalah “Melaksanakan Tugas Pengutusan sebagai Imam, Nabi dan Raja”.

Imam, nabi, dan raja

Sesuai arahan Pastor Kepala Paroki Romo Laurensius Sutadi Pr, maka semua kegiatan harus dalam bingkai tugas Imam (menyucikan), Nabi (mengajar) dan Raja (memimpin).

Adapun kegiatan yang termasuk tugas ssebagai imam adalah perayaan ekaristi dan ibadat lingkungan, devosi kepada Bunda Maria, ziarah, Novena Roh Kudus menyambut Hari Raya Pentakosta dan Doa Koronka.

Kegiatan yang mengacu pada tugas kenabian adalah seminar iman tentang siapa Yesus menurut penulis Injil. Disampaikan oleh Romo Dr. L. Sutadi Lic.Th – Vikjen Keuskupan Ketapang. Lalu Seminar Pola Asuh Anak (hypnoparenting) disampaikan oleh praktisi Yudi Pranoto; peluncuran buku Ziarah Sang Buah Sulung – kesaksian iman Romo  Zakharias Lintas Pr dan pelatihan musik dan dirigen oleh Romo Eltara Pr.

Adapun kegiatan yang dikategorikan sebagai pendukung tugas sebagai “raja” adaalah lomba voli putera dan puteri tingkat paroki yang diikuti oleh 16 lingkungan, lomba mengolah singkong menjadi makanan pokok dan lomba mewarnai gambar yang diikuti oleh anak- anak Sekolah Minggu Pembinaan Iman Anak (PIA).

Pada puncak acara perayaan itu, pagi harinya dilakukan Perayaan Ekaristi Kudus meriah dengan selebran utama Romo Sutadi Pr didampingi Romo Damianus Sepo CP serta Fr. Juandi dan Fr. Fransisco.

Misa syukur atas pesta pelindung Gereja Katedral Ketapang, Kalbar. (Musa)

Memilih St. Gemma Galgani sebagai pelindung

Dalam kotbahnya, Romo Sutadi menyatakan bahwa pesta pelindung paroki jatuh tanggal 16 Mei, yaitu mengenang meninggalnya St. Gemma Galgani.

Juga merayakan  hari ulang tahun Gereja Paroki – saat gedung Gereja Katedral pertama kali diberkati dan diresmikan tanggal 11 Juni 1961. Berhubung jarak antara kedua peristiwa itu berdekatan, maka perayaannya dirangkai jadi satu.

Lebih lanjut dikatakan Romo Sutadi, berdasarkan penuturan P. Vitalis C. Frumau CP, dipilihnya St. Gemma Galgani sebagai pelindung Gereja Paroki Katedral sekaligus pelindung Keuskupan Ketapang.

Karena donatur terbesar untuk pembangunan gedung Gereja Katedral itu adalah mereka yang waktu itu memiliki devosi yang besar kepada St. Gemma Galgani. Alasan lain adalah karena St. Gemma Galgani adalah pelindung kegiatan misi.

Pada pkl.17.00 sore itu, kegiatan dimeriahkan dengan pentas seni dengan menampilkan lagu-lagu, tarian, dan lawak yang dibawakan oleh anak-anak Sekolah minggu, OMK/ KKMK dan orang dewasa warga Paroki Katedral.

Pesta umat Paroki Katedral Ketapang, Kalbar. (Musa)

Pesta umat dengan makan bersama

Setelah sambutan ketua panitia, Lucius Yudiharto S dan Pastor Kepala Paroki, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah, pemotongan kue dan tumpeng ulang tahun serta diakhiri dengan pestab, makan Bersama.

Dalam makan bersama ini, 16 lingkungan masing-masing menyiapkan hidangan sesuai dengan kekhasan: ada bakso, lontong, nasi lengkap, nasi kotak dan sebagainya.

Lingkungan St. Mikael misalnya, mereka menghidangkan nasi uduk secara prasmanan, dengan lauk ayam goreng tepung, telur ayam kecap, sambal kentang plus hati, dan mie; tidak lupa lalap mentimun, kerupuk dan buah.

Umat masing- masing lingkungan umumnya mengambil jatah yang disiapkan oleh lingkungannya terlebih dahulu, setelah itu mereka boleh berkeliling mencicipi hidangan di lingkungan lain di area pesta umat itu.

Penulis menyaksikan Romo Sutadi mengambil hidangan di suatu lingkungan setelah itu beliau berkeliling ke meja hidangan semua lingkungan, sambil mencicipi yang beliau suka, sembari bersenda gurau dengan para ibu-ibu yang melayani warganya. Suasana tampak akrab, meriah dan penuh canda dan tawa ria.

Menurut Romo Sutadi, salah satu tujuan pesta umat adalah untuk menciptakan suasana akrab dan guyub bagi semua warga Paroki Katedral Ketapang. Mulai ketika ibu-ibu mengolah hidangan di rumah yang telah dipilih, sampai ke area pesta umat di kompleks Gereja Katedral.

Semoga semangat kesatuan dan persatuan dalam Kristus para warga paroki ini, terus berkembang dan lestari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here