Metanoia sebagai Sikap Hidup

0
768 views
Jika ingin menjadi yang terbesar maka harus mau menjadi yang terkecil.

Bacaan 1: Yes 66:10 – 14b
Injil: Mat 18:1 – 5

DALAM pembahasan teologis, kata “metanoia” sering dipakai untuk merujuk pada sebuah sikap pertobatan.

Sikap yang menunjukkan tidak hanya sebagai sebuah penyesalan saja, namun sikap hidup yang menyeluruh.

Sebuah perubahan yang dituntut oleh Tuhan Yesus:

  • Berbalik kepada Allah.
  • Merendahkan diri serta menjadi seperti “anak kecil”.
  • Menghargai orang-orang lemah.

Pertobatan sebagai tanggapan manusia terhadap karunia keselamatan dari Allah; yang dikerjakan oleh kasih karunia dan kuasa Roh Kudus serta diterima oleh iman (Kis 11:18).

Dalam bacaan Injil, para murid sibuk mempersiapkan “suksesor”, saat mereka mendengar nubuat kisah sengsara dan kematian Tuhan Yesus.

Bukannya prihatin namun malah mencari kesempatan untuk bisa menjadi yang terbesar.

Namun dijawab oleh Tuhan Yesus dengan sebuah paradoks. Untuk bisa menjadi yang terbesar maka harus mau menjadi yang terkecil.

Tuhan Yesus mengetengahkan ‘anak kecil’ sebagai analog dan simbol kelemahan, kepolosan dan kepasrahan kepada Allah. Seseorang harus bisa merendahkan dirinya (tidak sombong) dan menghargai kaum lemah, lalu berbalik kepada Allah.

Sebagai buah dari metanoia, Nabi Yesaya mengajak seluruh bangsa untuk turut bersukacita menikmati indahnya “Yerusalem Surgawi”.

Setiap orang akan di nina bobokkan seperti anak kecil yang sedang menyusu ibunya, akan digendong, dan dibelai-belai di pangkuan.

Sebagai umat Allah, kita akan dihibur-Nya sama seperti seorang ibu menghibur anaknya.

Pesan hari ini

Metanoia (pertobatan) adalah sebagai tanggapan manusia kepada Allah. Sebagai Kristiani, kita diundang untuk bertobat, mengubah cara berpikir serta perilaku untuk tidak egois dan sombong.

Saya dan kamu diajak untuk menjadi seperti ‘anak kecil’ yang polos dan pasrah kepada ibunya.

“Kerendahan hati Kristiani sesungguhnya adalah keutamaan seperti anak kecil, polos dan tidak dibuat-buat. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here