PESTA rasul Gereja mengiingatkan kita akan fakta tentang cara memperoleh iman dan cara menghayatinya. Iman itu anugerah Tuhan dan kita terima melalui orang-orang yang dipilih oleh Tuhan, yakni para rasul (KGK no. 84).
Santo Paulus menegaskan hal itu. “Aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu.” (1 Korintus 15: 1-2).
Intinya, bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, dimakamkan, dan dibangkitkan pada hari yang ketiga, serta menampakkan diri kepada para murid (1 Korintus 15: 3-4). Dia juga menampakkan diri kepada Yakobus (1 Korintus 15: 7) dan kepada Paulus (1 Korintus 15: 8).
Injil Yohanes 14: 6-14 menyebut tentang Filipus, salah satu rasul. Dalam dialognya dengan Filipus, Yesus menegaskan tentang persatuan-Nya dengan Allah Bapa. Yang melihat Yesus melihat Bapa (Yohanes 14: 9).
Orang diajak percaya bahwa Bapa di dalam Yesus dan Yesus di dalam Bapa (Yohanes 14: 11). Lebih dari itu, percaya kepada Yesus berarti melakukan pekerjaan yang dilakukan-Nya (Yohanes 14: 12).
Di sini, kita belajar bahwa beriman itu lebih daripada mengetahui. Beriman itu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan Yesus; mewartakan injil.
Paulus, Filipus, dan Yakobus mewartakan injil dan mewariskan iman kepada kita. Bahkan mereka melakukannya dengan mempertaruhkan nyawa sebagai martir, karena mereka yakin bahwa Yesus itu jalan yang benar (Yohanes 14: 6).
Pesta Rasul Filipus dan Yakobus mengajak kita menempuh jalan yang sama, yakni mewartakan injil tentang Yesus Kristus (Jalan, Kebenaran, dan Hidup) dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang akan menghasilkan buah keselamatan (1 Korintus 15: 2).
Rabu, 3 Mei, 2023
Pesta Rasul Filipus dan Yakobus