Mewartakan Keadilan, Damai, dan Belas Kasih

0
1,205 views

Selasa, 25 Agustus 2015
Pekan Biasa XXI
1Tes 2:1-8; Mzm 139:1-6; Mat 23:23-26

Yesus Kristus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, … sebab yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan.”

INJIL hari ini menyampaikan kepada kita bahwa Yesus Kristus mengecam para ahli Taurat dan orang Farisi karena mereka terjebak dalam semangat legalistik dan melupakan tujuan utama hukum Taurat. Mereka sibuk mengamati hal-hal yang bersifat lahiriah dan teks, tetapi lupa akan makna terdalamnya. Yesus menantang mereka agar lebih memperhatikan hal-hal yang mendalam dari hukum yakni keadilan, belas kasih dan kesetiaan.

Yesus berbicara tentang keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Ketika kita mengingkari semua ini, kita memangkas hal-hal yang menjadi dasar kehidupan beragama yang benar. Sebab keberagamaan yang benar tidak terbatas pada formalitas untuk menyenangkan Allah, tetapi harus mengalir dalam keterarahan batin kepada sabda-Nya, dan mewujud dalam keadilan, belas kasih dan kesetiaan.

Yesus Kristus mengundang kita untuk membenamkan hati kita ke dalam Hati-Nya, sehingga kita kian serupa dengan-Nya dalam belas kasih dan keadilan kepada sesama. Betapa sering kita kehilangan yang terpenting saat kita hanya sibuk pada satu sisi kehidupan. Kita sering keliru memuliakan Allah dan mengira sedang melakukan kehendak-Nya padahal kita sibuk dengan kehendak kita sendiri yang tanpa belas kasih kepada sesama. Kita lupa untuk memperhatikan yang lebih penting dan mendalam di kehidupan ini karena terlalu sibuk dengan diri sendiri dan hukum-hukum yang kita pahami sendiri.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi seraya menyembah Kristus, kita mohon kepada-Nya agar membersihkan hati, jiwa dan budi kita hingga kita melayani dengan tujuan yang murni. Kita sadar betapa sering kita bekerja hanya untuk hal-hal yang tampak supaya dilihat, tampak saleh, tampak suci, tetapi hati kita sendiri penuh dengan penghakiman negatif pada orang lain. Semoga hati kita dimurnikan.

Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengenal hati kami. Murnikanlah dan sucikanlah hati kami menjadi seperti Hati-Mu. Semoga kami mengasihi sesama seperti Dikau mengasihi mereka apa adanya. Semoga tindakan kami setiap hari dijiwai oleh belas kasih, keadilan, perdamaian dan kesetiaan selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here