Mgr Domi : Bebaskan Umat dari Kemiskinan

1
195 views

REKOLEKSI APP tahun 2017 bagi para tokoh kunci Sedekenat Mena akan berlangsung selama tiga hari yakni dari Selasa sampai Kamis (7-9/3/2017). Kegiatan rekoleksi hari pertama, Selasa (7/3/2017), berlangsung di aula dekenat Mena, dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Atambua, YM. Mgr. Dominikus Saku Projo.

Rekoleksi bersama para tokoh kunci agen pastoral sedekenat mena ini dibuka oleh Pastor Deken Dekenat Rekoleksi RD Kanisius Oki. Pada awal pembukaan kegiatan tersebut, pastor yang murah senyum ini mengajak para peserta rekoleksi untuk membuka diri dengan meninggalkan segala kesibukan agar dibekali sehingga dapat kembali nanti dapat membekali umat yang dilayani dengan baik supaya dapat merayakan paskah dengan keyakinan yang teguh.

“Mari kita meninggalkan segala kesibukan, membuka diri, menyediakan hati agar dapat dibekali dengan bahan permenungan yang baik dari Uskup KA sehingga kita dapat mempersiapkan umat di tempat kerja kita masing-masing dalam menyongsong perayaan Paskah tahun ini dengan benar,”ujar Oki.

Selanjutnya, dalam permenungan mimbar bertemakan Keluarga Berwawasan Ekologis, Mgr Dominikus Saku Projo mengantar para peserta rekoleksi untuk bercermin pada Tokoh Maria dalam peristiwa Yesus mengubah air menjadi anggur sebagaimana yang dikisahkan dalam Injil Yohanes 2:1-10, untuk berani lari kepada Yesus dan membiarkan Yesus untuk berkarya mengisih tempayan kesulitan kita manusia dengan anggur yang baik.

“Kita perlu belajar dari Bunda Maria, tokoh iman gereja yang berani berlari kepada Yesus PuteraNya meminta untuk mengatasi tuan pesta yang kehabisan anggur di saat pesta,”ujar Mgr Domi dengan penuh kebapaan.

Mgr Domi juga mengajak peserta untuk ikut prihatin dan ambil bagian atas kondisi umat Keuskupan Atambua yang sedang dililit kemiskinan akibat kemalasan dan kebodohan. Sekaligus minta agar mata rantai masalah diputus sehingga umat tak lagi dikungkung oleh masalah tersebut.

“Hingga kini umat Keuskupan Atambua, khususnya Dekenat Mena masih bergulat dalam lilitan persoalan besar yakni kemiskinan, kemalasan dan kebodohan yang mesti kita putuskan. Problem itu membentuk mata rantai persoalan besar yang cukup kuat membelenggu kita. Proses pendidikan kita makin menjadikan problem ini terus menggurita sebab pendidikan kita tidak memberi ketrampilan tetapi justru membentuk orang untuk menjadi manusia kerdil,”ujar Dominikus dalam renungannya.

Acara renungan Mimbar ini dimoderasi oleh RD. Yudha Pramana, pastor rekan paroki Lurasik.
Peserta rekoleksi kategorial APP ini diikuti oleh para tokoh kunci dari 10 paroki sedekenat mena.

Para tokoh kunci itu meliputi para agen pastoral paroki yakni Dewan Pastoral Paroki, Dewan keuangan paroki, para ketua tim pastoral lingkungan dan ketua tim pastoral Komunitas Basis, para katekis dan Guru agama katolik SD hingga SMA dan para tokoh pemerintah yang meliputi para Camat, Kepala Desa, Ketua BPD dan perangkat desa lainnya. semua peserta rekoleksi begitu antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan hari pertama ditutup dengan ibadat tobat yang dipimpin oleh Frater TOP Paroki Mena, frater Sony Akoit dan pengakuan Dosa pribadi dari peserta rekoleksi.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here