Mgr. Paul Hinder Bantah Kabar Penyaliban Pastor Tom Uzhunnalil SDB

0
6,482 views

KABAR-kabur soal berita penyaliban Pastor Thomas “Tom” Uzhunnalil SDB yang pertama kali dilansir Kardinal  Christoph Schönborn dari Keuskupan Agung Wina di Austria dan kemudian dikutip banyak pihak kini menuai kritik pedas. Penguasa Vikariat Katolik untuk Wilayah Kawasan Arab Selatan meliputi Uni Emirat Arab, Oman, dan Yaman Mgr. Paul Hinder membantah keras berita yang kurang akurat tersebut. (Baca juga:  Pastor Thomas “Tom” Uzhunnalil SDB Telah Disalib pada Hari Jumat Agung)

Dalam sebuah situs berbahasa Jerman dengan titel Bischof: Verschleppter Priester im Jemen vermutlich am Leben, dengan gamblang dan tegas Mgr. Hinder menyatakan tidak ada alasan untuk mempercayai kabar yang menyebutkan Pastor Tom Uzhunnalil telah disalib pada Hari Jumat Agung  tanggal 26 Maret 2016 lalu.

Bahkan Mgr. Hinder kepada Kantor Berita Katolik Jerman (KNA) menyatakan optimisnya bahwa Pastor Tom hingga kini masih tetap selamat, hidup meski dalam penahanan oleh kelompok militan ekstrim.

Belakangan malahan Kardinal Christoph Schönborn sepertinya hendak menegasi pernyataannya sebelumnya yang telah dikutip oleh media Austria dengan menyatakan masih ada harapan. Itu dikatakan oleh Sang Kardinal setelah pihaknya berdiskusi dengan para sejawatnya di kawasan Arab.

romo john laba sdb
Pastor John Laba SDB (ist)

Berita penyanggahan juga diretas oleh Pastor John Laba SDB, seorang imam salesian Don Bosco berkedudukan di Dili, Timor Leste.Ia antara lain menulis sebagai berikut:

“Sejak kemarin dan hari ini, 28 Maret beredar lagi berita di media sosial bahwa Romo Tom sudah disalibkan pada hari Jumat Agung. Sumber beritanya adalah berbagai media di Austria. Cardinal Cristoph Schonborn dari Vienna mengkonfirmasi berita ini pada upacara malam Paskah. Berbagai media seperti Polonia Cristiana, Washington Times dan Catholic News World juga memberitakannya pada tanggal 27 Maret kemarin. The Washington Times menurunkan berita bahwa ISIS menyalibkan seorang imam Katolik pada hari Jumat Agung.”

“Tentu saja berita seperti ini mudah menyebar di era digital ini. Namun apakah benar bahwa Romo Tom sudah disalibkan? Saya berusaha mencari sumber-sumber berita dari berbagai media juga tidak menemukan kepastiannya. Dari pihak Vatican dan Kongregasi Salesian Don Bosco juga belum memberitakan kepastian penyaliban Romo Tom. Kelihatan ini masih sebatas rumor saja.”

“Kelompok Gereja-Gereja di India juga skeptis dengan berita penyaliban Romo Tom. Menurut mereka kemungkinan pernyataan Kardinal Vienna itu hanya berdasar pada berita-berita yang simpang siur di media sosial dan whatsApp, tetapi tidak ada bukti yang mempertegas penyaliban Romo Tom.”

“Para konfrater Salesian dari Provinsi Bangalore, India juga menepis rumor tentang penyaliban Romo Tom. Demikian juga Mgr.Paul Hinder di Yemen juga menepis rumor yang sama. Berkaitan dengan berita ini maka pada hari ini delegasi konferensi episkopal India (CBCI) membicarakannya dengan mentri luar negeri India Sushma Swaraj sekaligus meminta bantuan pemerintah India untuk membantu pembebasan imam Salesian berusia 56 tahun ini.”

“Usaha menyeluruh untuk membebaskan Romo Tom juga datang dari Vatican dan biro federal untuk investigasi yang bekerja di sekitar teluk Persia. Kedutaan besar India di Djibouti, Afrika Utara juga sedang bekerja keras untuk membebaskan Romo Tom.”

“Tentu saja berita-berita yang beredar tanpa sumber yang jelas mestinya membuat kita mawas diri untuk tidak cepat-cepat menyebarluaskannya. Kita masih berada di Oktaf Paskah maka bisa juga menimbulkan rasa marah dan benci kepada pihak tertentu. Sebaiknya kita terus berdoa sampai kehendak Tuhan benar-benar terlaksana.”

“Don Bosco, pendiri Kongregasi Salesian mengatakan bahwa adalah kemuliaan besar bagi seorang Salesian ketika meninggal dunia saat sedang berkarya untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa-jiwa. Mari kita tetap mendoakan keselamatan Romo Tom, SDB”

Sedangkan teks Jerman di atas menyatakan sbb:

Bischof: Verschleppter Priester im Jemen vermutlich am Leben

Zuständiger Bischof Hinder: Es besteht kein Grund zur Annahme, dass der Ordensmann Tom Uzhunnalil im Jemen tatsächlich gekreuzigt worden ist.

Es herrscht weiterhin Unklarheit in der Causa des entführten und angeblich gekreuzigten katholischen Priesters Tom Uzhunnalil im Jemen. So zeigte sich der für die Region zuständige Bischof Paul Hinder gegenüber der deutschen Katholischen Nachrichten-Agentur (KNA) am Sonntag, 27. März 2016 vorsichtig zuversichtlich: Er habe bis zur Stunde Grund zu der Annahme, dass der Ordensmann lebe und sich in den Händen der Entführer befinde. Meldungen über eine angebliche Hinrichtung durch Islamisten könne er nicht bestätigen, die Bemühungen um die Freilassung des Priesters und Ordensmannes dauerten an.

 Hoffnungsvoll hatte sich gegenüber “Kathpress” auch Kardinal Christoph Schönborn gezeigt: “Es gibt noch Hoffnung”, so Schönborn am Sonntag, nachdem er mit Bischöfen aus dem arabischen Raum gesprochen hatte.

Die Informationen über die angebliche Kreuzigung des Priesters stammten aus dem Umfeld der Mutter-Teresa-Schwestern in der jemenitischen Hauptstadt Aden. Die mit dem Schwestern in engem Kontakt stehende Gebetsgemeinschaft “Corpus Christi Dubai” hat die Kreuzigung des Priesters auf ihrer arabischen Internetseite gemeldet. Die Gebetsgemeinschaft wiederum berief sich auf Informationen des katholischen Erzbischofs der indischen Stadt Bangalore, Bernard Moras.

 Der aus Indien stammende Salesianerpater Tom Uzhunnalil ist als einer von zwei katholischen Priestern im Jemen tätig. Seit dem Anschlag auf ein christliches Seniorenheim in Aden am 4. März gibt es keine Nachricht mehr von ihm. Bei dem Attentat töteten mutmaßliche Islamisten 16 Menschen, unter ihnen vier Mutter-Teresa-Schwestern. Vergangene Woche tauchte in sozialen Netzwerken die Spekulation auf, Uzhunnalil könne am Karfreitag hingerichtet werden. Plausible Quellen dafür gab es nicht.

 Der Sprecher des Salesianerordens im indischen Bengaluru, Mathew Valarkot, sagte unterdessen der Zeitung “Indian Express” (Onlineausgabe Sonntag), bislang sei unbestätigt, ob der “Islamische Staat” (IS) hinter der Entführung stecke. Mit dem anderen Geistlichen im Jemen, ebenfalls einem Salesianer, stehe man in Kontakt. Indiens Außenminister Sushama Swaraj teilte am Samstag per Twitter mit, die Regierung unternehme alle Anstrengungen, um Uzhunnalil freizubekommen.

Tautan: www.erzdioezese-wien.at/site/home/nachrichten/article/49574.html

Kredit foto: Ist

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here