Mgr. Pidyarto O.Carm: Diakon Calon Imam, Jadilah Pelayan Setia Murah Hati (2)

0
534 views
Uskup Penahbis Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan bersama 13 Diakon baru yang menerima tahbisan diakonatnya di Gereja Katedral Malang, 28 April 2022. (Komisi Komsos Keuskupan Malang)

“GEREJA Katolik Indonesia patut bersyukur, karena masih ada banyak panggilan. Banyak pemuda-pemudi rela menyediakan diri dipanggil untuk menjadi imam religius dan diosesan.

Sore ini, Gereja Katolik Indonesia di beberapa keuskupan mendapat anugerah Diakon baru. Kita berharap 13 frater yang akan ditahbiskan menjadi Diakon ini akan berlanjut dengan Sakramen Imamat dan menerima tahbisan imamat.

Kita berdoa, semoga mereka  menjadi pelayan Gereja yang baik; menghayati tugas diakonat dengan sungguh-sungguh sebagai persiapan untuk melayani Tuhan sebagai imam.”

Demikian pengantar Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm dalam Misa Tahbisan Diakon di Gereja Katedral Malang, Kamis, 28 April 2022; mulai pukul 16.30 WIB.

Doa mohon rahmat sebelum menerima tahbisan diakonat. (Komsos Keuskupan Malang)

Konselebran dalam misa tahbisan diakonat ini adalah:

  • Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan “San Giovanni XXIII” Malang: Romo Gregorius Tri Wardoyo CM;
  • Anggota Konsilium Ordo Karmel Provinsi Indonesia: Romo Agustinus Irtikandik Darmawanto O.Carm.

Tampak hadir para imam dari berbagai tarekat religius maupun imam diosesan yang ada di Keuskupan Malang. Juga tampak banyak biarawati serta umat namun tidak sampai meluber di halaman luar Gereja Katedral Malang. Pemandangan eperti biasanya, kalau berlangsung Misa Tahbisan Diakonat atau Tahbisan Imamat.

Sebelum homili Bapak Uskup, seorang konselebran Romo Istikandik O.Carm memanggil satu demi satu nama frater yang akan ditahbiskan sebagai Diakon. Setiap frater yang namanya dipanggil berdiri. Semua yang hadir ada 13 orang frater.

Para diakon dan segenap umat yang menghadiri prosesi tahbisan diakonat untuk 13 frater calon diakon di Gereja Katedral Malang, 28 April 2022. (Komsos Keuskupan Malang)

Dialog antara Uskup Penahbis dan calon Diakon

Kemudian ada dialog  antara konselebran dengan Bapak Uskup:

“Bapak Uskup yang terkasih, kami atas nama seluruh umat memohon agar Bapak Uskup berkenan memimpin perayaan tahbisan saudara-saudara kami untuk jabatan Diakon.”

“Apakah para calon ini layak ditahbiskan menjadi diakon?”

“Menurut penilaian kami dan orang orang yang mengetahui mereka, saudara-saudara kami layak untuk ditahbiskan menjadi diakon.”

“Dengan bantuan Allah, kami memilih saudara saudara ini untuk ditahbiskan menjadi Diakon.”

Dalam homilinya, Bapak Uskup Keuskupan Malang mengajak para Diakon dan audiens melihat kembali tentang katekese tentang diakonat dari Audiensi Umum Bapa Suci Paus Johanes Paulus II.

Prosesi tahbisan diakonat di Gereja Katedral Malang, 28 April 2022. (Komsos Keuskupan Malang)

Berterimakasih

Homili Bapak Uskup penuh makna pean bagi semua pendengarnya. Sehingga, Romo Vikjen Keuskupan Malang Romo Alphonsus Tjatur Raharso Pr mewakili civitas academica STFT Widya Sasana Malang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Sambutan ucapan terimakasih itu disampaikan kepada Bapak Uskup Malang. Karena telah berkenan memimpin upacara dan menahbiskan ke-13 frater dari berbagai keuskupan dan tarekat religius menjadi Diakon.

Romo Tjatur juga berterimakasih atas homili Bapak Uskup. Menurutnya, konten homili itu tidak hanya berguna bagi para Diakon tertahbis, tapi juga bagi kami yang telah ditahbiskan imam yang hadir pada kesempatan ini.

Sebelum berkat penutup, Bapak Uskup Keuskupan Malang menyampaikan pesan kepada para Diakon.

“Selamat. Semoga tahbisan diakonat yang diterima pada sore hari ini benar benar dilaksanakan dengan setia”.

Para frater calon diakon bersama Romo Suhardijanto SJ, selaku pembimbing retret, sebelum berlangsung prosesi misa tahbisan diakonat di Gereja Katedral Malang, 28 April 2022. (Komsos Keuskupan Malang)

Diakon baru untuk berbagai keuskupan dan tarekat religius

Mgr. Pidyarto juga menyampaikan selamat kepada:

  • Keuskupan Palangka Raya di Kalteng.
  • Keuskupan Manokwari-Sorong di Papua.
  • Keuskupan Tanjung Selor di Kaltara.
  • Serikat Maria Montfortan (SMM)
  • Kongregasi Misi (CM).
  • Ordo Karmel (O.Carm).
  • Tarekat Misionaris Keluarga Kudus (MSF Provinsi Kalimantan).
  • Keluarga Keuskupan Malang.

Karena masing-masing pihak yang disebutkan itu telah mendapat Diakon baru.

“Mari kita doakan dalam waktu enam bulan tak satu pun yang akan berhenti melainkan dapat lanjut dengan tahbisan imamat,” demikian harapan Uskup Penahbis disampaikan kepada publik.

Retret dulu, baru tahbisan

Ke-13 frater, sebelum menerima tahbisan diakonat, terlebih dahulu mengikuti retret. Dilakukan dengan tema: “Melayani dengan setia dan murah hati”.

Dengan pembimbing Romo Herman Joseph Suhardijanto SJ di Rumah Suster-suster Sang Timur di Bandulan Malang, tanggal 21–26 April 2022.

Secara singkat, Romo Hardijanto SJ menyampaikan kepada penulis bahwa yang beliau sampaikan kepada para frater calon diakon adalah pokok penting berikut ini.

“Agar dalam melayani Gereja (umat), mereka itu setia. Dan hal itu akan sungguh tampak; baik pada komitmen pelayanannya sekaligus murah hati.

Yang juga diharapkan akan terlihat di dalam keceriaan dan kegembiraan saat melayani. Entah mendapat imbalan atau tidak dari umat yang dilayani,” ungkap imam Jesuit yang lama berkecimpung dalam pendidikan calon guru agama di Kampus IPPAK USD Yogyakarta ini.

“Pelayanan yang tidak murah hati cenderung seenaknya dan juga dengan tampilan wajah yang tidak ramah, karena mengandung keterpaksaan,” jelasnya kemudian.

Dua Diakon baru bersama para frater kolega lainnya.

Pasca tahbisan diakonat

Dari Biara Sacra Familia Malang diperoleh kabar bahwa kedua Diakon MSF disambut oleh saudara-saudaranya di Skolastikat MSF dengan tarian. Seraya mengantarkan mereka akan segera masuk ke dalam ruang rekreasi biara dimana sudah banyak tamu yang menunggu.

Rektor Skolastikat MSF Provinsi Kalimantan di Malang, Romo Ketut MSF, menyampaikan hal ini. Kedua Diakon baru dijadwalkan untuk menyampaikan homili hari Senin dan Selasa dalam misa harian yang diselenggarakan di Biara Skolastikat MSF Kalimantan di Malang.

Sedangkan dari Paroki Katedral Malang telah dijumpai Diakon Galuh Wicaksono Pr. Ia telah hadir membantu Pastor Paroki Katedral Malang, ketika dia memberkati jenazah umat paroki yang meninggal dunia hari Senin tanggal 2 Mei 2022.

Kredit foto: Komisi Komsos Keuskupan Malang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here