MUSIM panas sedang menyelimuti Kota Roma. Terik matahari sungguh terasa, meski waktu baru menunjukkan pukul delapan pagi. Piazza San Pietro tidak pernah sepi dari pengunjung. Hiruk pikuk orang dari berbagai negara selalu memadati tempat ini.
Pagar-pagar non-permanen terpasang rapi di sejumlah tempat. Petugas keamanan ada di setiap sudut. Pintu masuk dan keluar telah ditentukan. Setiap orang yang hendak memasuki lapangan St. Petrus ini harus melewati mesin pemindai. Untuk memasuki tempat-tempat tertentu, juga harus menunjukkan tiket khusus yang diambil sehari sebelumnya.
Kamis, 29 Juni 2017, kursi-kursi telah terjajar rapi di Lapangan St. Petrus dengan altar yang telah ditata sedemikian rupa, tanda ada acara khusus. Hari Kamis lalu itu, Paus Fransiskus akan memimpin Perayaan Ekaristi penerimaan pallium. Ada tiga puluh enam Uskup Agung dari berbagai negara yang akan menerima pallium dari Paus. Penerimaan pallium ini bertepatan dengan Hari Raya St. Petrus dan Paulus pada tanggal 29 Juni.
Mgr. Robertus Rubiyatmoko merupakan salah satu Uskup Agung yang akan menerima pallium dalam Perayaan Ekaristi ini. Momen ini tidak dilewatkan oleh sejumlah imam, diakon, dan frater Indonesia yang sedang menjalani studi di Roma, secara khusus para imam dan calon imam Keuskupan Agung Semarang.
Baca juga:
- Di Basilika St. Petrus Vatikan, Mgr. Robertus Rubiyatmoko Terima Pallium dari Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus Kukuhkan Lima Kardinal Baru
Datang pertama kali sebagai uskup
Kedatangan Mgr. Rubi ke Roma sejak dua hari sebelumnya telah disambut dengan sukacita oleh para imam Keuskupan Agung Semarang. Kesempatan ini merupakan kali pertama bagi Mgr. Rubi datang ke Roma sebagai Uskup Agung. Para imam dan calon imam yang sebelumnya menyaksikan pentahbisan Uskup melalui live streaming, kini bisa bertemu dengan gembala baru bagi Keuskupan Agung Semarang ini.
Ekaristi dalam bahasa Italia dan Latin berjalan dengan khidmat. Terik matahari di musim panas tidak menyurutkan semangat umat untuk mengikuti Ekaristi ini. Ketika nama-nama uskup disebutkan, tampak sejumlah umat bertepuk tangan, kala Uskup mereka dipanggil namanya.
Dalam homilinya, salah satu pesan Paus Fransiskus adalah kesanggupan untuk mengikuti Allah dengan jalan-Nya dan bukan dengan jalan kita. Sebagaimana Yesus yang telah menderita dan disalib. Kesanggupan itu tentu saja juga hadir dalam kesaksian hidup Santo Petrus dan Paulus. Selain itu, Paus Fransiskus juga menekankan soal pertobatan dan doa.
Pallium diberikan kepada setiap Uskup pada akhir Perayaan Ekaristi. Setelah Ekaristi berakhir, Mgr. Rubi berkumpul bersama para imam, diakon, frater, dan beberapa umat dari Indonesia untuk berfoto dan makan siang bersama.