HARI Rabu, 24 Mei 2017, di Paroki Promasan – Gua Maria Sendangsono.
Acaranya adalah kegiatan ziarah para imam dan frater praja KAS di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan Yogyakarta bersama Uskup Agung KAS Mgr. Robertus Rubyatmoko. Selain komunitas Seminari Tinggi St. Paulus, ternyata ziarah dengan prosesi perarakan Sakramen Mahakudus ini juga diikuti oleh segenap umat Paroki Promasan dan para peziarah yang hadir di Gua Maria Sendangsono.
Kegiatan ziarah ini diawali dengan prosesi perarakan Sakramen Mahakudus dari Gereja Promasan yang dipimpin oleh Rm. Dionius Bismoko Pr menuju Gua Maria Sendangsono. Sesampainya di Gua Maria di pelataran Sendangsono, Sakramen Mahakudus diterima oleh Mgr. Robertus Rubyatmoko. Barulah kemudian Sakramen ditakhtakan dan segenap umat lalu melantunkan pujian kepada Sakramen Mahakudus, dan diakhiri dengan berkat Sakramen Mahakudus melalui Mgr. Robertus Rubyatmoko.
Pelantikan lektor-akolit
Setelah prosesi perarakan dan penerimaan Berkat Sakramen Mahakudus selesai, dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi Hari Raya Kenaikan Yesus dan pelantikan Lektor dan Akolit para frater Seminari Tinggi St. Paulus.
Dalam homilinya, Mgr. Robertus Rubyatmoko mengawali dengan bertanya: “Jika Tuhan naik ke surga, apakah masih bersama dengan kita?”
Spontan, ada umat yang menjawab bahwa, Tuhan akan menyertai kita sampai akhir zaman.
Pesan Mgr. Robertus Rubyatmoko dalam Ekaristi ini sebagai berikut:
Tuhan tidak bisa bertindak sendiri, Tuhan membutuhkan kita umat-Nya guna menjadi alat untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Dalam hal ini, Tuhan memberikan kuasa kepada kita semua untuk mewartakan Injil dan menjadikan banyak orang murid-Nya.,” kata Uskup Si Kumis ini.
Mencari dan menyelamatkan
Mgr. Robertus Rubyatmoko lalu menekankan kata “mencari dan menyelamatkan”. Jika kita sudah mencari murid ojo lali diopeni ben kopen srana kopen, Qaerere et Salvum Facere.
Tuhan menganugerahkan kepada umat-Nya Roh Kebenaran, yakni Roh Kudus yang senantiasa menuntun kita pada kebaikan dan kebenaran. Dengan demikian, Yesus mengajak kita untuk mewartakan kebaikan, kebenaran dan nilai-nilai Kristiani dalam hidup kita, melalui tindakan-tindakan yang sederhana (mengasihi dan mencintai) mulai dari dalam komunitas kecil sampai komunitas besar (keluarga-masyarakat).
Qaerere et salvum facere.