SEORANG ketua lingkungan yang telah menjabat selama empat periode menceritakan alasan mengapa itu terjadi? Dia mengatakan bahwa di lingkungannya tidak banyak kader yang mau menggantikan.
Saya cek data lingkungan, ternyata sebagian besar adalah orang-orang yang masih muda dan produktif.
Mengapa tidak terjadi regenerasi? Pasti ada yang salah dengan kepemimpinannya. Sementara di tempat lain saya menemukan betapa banyak orang-orang potensial yang bahkan menawarkan diri untuk mengambil bagian dalam aneka pelayanan.
Mengapa? Ternyata pada fenomena yang kedua ini Gereja tidak kurang-kurang menawarkan aneka kegiatan iman baik yang dilakukan oleh paroki maupun di luar paroki.
Terus menerus saya merenungkan dalam hati dua fenomena tersebut di atas. Rupa-rupanya, mereka yang menawarkan diri untuk mengambil bagian dalam pelayanan ini rata-rata adalah mereka yang ‘mengalami Tuhan’ yang menyapa dalam hidupnya. Sapaan itu mereka peroleh berkat pencariannya sendiri, dan seringkali dibantu oleh weekend atau pelatihan iman. Intinya, mereka yang mengalami Tuhan.
Bapa Suci Fransiskus mengajak kita untuk selalu membarui perjumpaan kita dengan Kristus. “Saya mengajak seluruh umat Kristiani, di manapun, pada saat ini juga, untuk membarui perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus, atau setidaknya terbuka untuk membiarkanNya menjumpai kalian” (EG art. 3) Mengalami Allah yang hidup, yang nyata menyapa, yang konkrit membarui, yang riil mengasihi.
Inilah yang mengobarkan semangat mewartakan. Hanya orang yang ‘mengalami Allah’ lah yang menyanggupkan diri menerima panggilan Allah menjadi saksi dan mewartakan kasihNya.
Petrus adalah sosok temperamental namun fenomenal. Ia bisa mewakili semangat ‘yang rapuh yang dipilih’. Pribadi yang tidak sempurna, pernah menyangkal dengan mengatakan ‘tidak kenal’ terhadap Yesus, pada saat seorang sahabat merindukan pengakuan! Namun, pengalaman ‘melihat Tuhan’, Pentakosta, telah mengubah hidup dan panggilannya.
“Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kis 2: 36), demikian serunya. Injil hari ini meneguhkan panggilan pelayanan bagi masing masing pribadi yang ‘mengalami Yesus’. “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput” (Yoh 10: 9).
Menjadi yakinlah kita, mengapa kita masing-masing harus memperkenalkan kepada semua orang tentang Siapa Yesus itu.
Sekarang saatnya untuk bersaksi dan mewartakan Tuhan, sebab kita telah mengalami kasihNya. Dan kepada kaum muda, ajaklah mereka untuk berani menjawab panggilannya yang sangat khas: menjadi imam, bruder, atau suster.