Minggu Panggilan untuk Bina Iman di Paroki Ratu Rosari Malang

0
711 views
Minggu Panggilan untuk Bina Iman di Paroki Ratu Rosari Malang.

HARI Minggu 25 April 2021 berlangsung Misa Paskah dan Misa Minggu Panggilan; khusus untuk anak-anak Bina Iman di Gereja Ratu Rosari, Paroki Ksatrian, Malang.

Misa ini dicetuskan oleh Pastor Paroki Romo Aloysius Baha SVD, karena kerinduannya kepada anak-anak Sekolah Minggu. Setelah selama satu tahun lebih tidak pernah berjumpa.

Pandemi berakibat larangan bagi anak-anak usia 15 tahun ke bawah boleh hadir dalam perayaan misa di gereja.

Pertemuan BIA pun hanya ada secara online gabungan bersama anak-anak BIA se-Keuskupan Malang. Sedangkan, di paroki maupun lingkungan-lingkungan sama sekali tidak ada.

Demikian penjelasan Bu Yuyun selaku kordinator BIA Paroki.

Kira-kira dua pekan sebelumnya, Romo Paroki mencetuskan ide untuk mempersiapkan Misa Minggu Panggilanl khusus untuk anak-anak BIA. Dengan persiapan singkat, akhirnya misa dapat berlangsung.

Tentu saja tanpa melupakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, hand sanitizer, cek suhu badan serta menjaga jarak duduk di dalam gereja.

Demikian Pak Dwito selaku Ketua Sie Pewartaan Paroki menjelaskan.

200-an anak

Misa dihadiri kurang lebih 200 anak kelas 3-8 dari sekitar 300 anak BIA yang ada di paroki.

Misa dibantu oleh pendampingan anak-anak dari 12 Pembina BIA, serta koor dari 20 orang OMK.

Dipimpin langsung oleh Romo Aloysius Baha SVD yang didampingi Romo Wempy Siahaan SVD.

Pada homily, Romo Aloy berinteraksi langsung dengan anak-anak BIA, baik melalui tegur sapa maupun lagu-lagu Sekolah Minggu.

Diawali dengan yel-yel yang diikuti anak-anak, beliau mengingatkan orangtua, bahwa anak-anak bukan sekedar anak ayah dan ibunya. Namun anak Allah yang dititipkan kepada orangtua.

Setelah sekian lama pandemi, jangan sampai anak-anak lupa jalan, karena terlalu lama di rumah lantaran Covid-19, sehingga lupa jalan menuju ke gereja.

Kelompok koor. (Ist)

Pengingat

Demikian pula kepada anak-anak, Romo mengingatkan ini. Jika orangtua memanggil, maka harus menjawab panggilan mereka dengan “ya”.

Karena setiap panggilan membutuhkan tanggapan, sama dengan panggilan Allah sendiri yang  membutuhkan jawaban.

Dari jawaban akan melahirkan saksi-saksi Kristus. Itu karena Gereja membutuhkan banyak saksi Kristus untuk tetap bertahan di dunia.

Romo menutup homili dengan mengingatkan orangtua kembali. Jika orangtua menjadi saksi Kristus, maka anak-anak akan mengikuti jalan yang sama; menjadi saksi Kristus di dunia, menjadikan Gereja semakin hidup.

Misa semakin indah dengan berkat romo secara umum kepada anak-anak serta percikan air suci menggunakan hisop berkeliling.

Setelah Misa berakhir, Pak Dwito melengkapi hari indah anak-anak BIA, dengan sedikit cerita boneka tangan secara spontan tentang makna Paskah dengan tokoh boneka tangannya Ci Ciput.

Sungguh kebangkitan-Nya menuntut kita menanggapi panggilanNya kepada kita secara khusus di mana pun kita berada.

“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” – Yoh 10:11

Malang, 25 April 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here